Search
Menu
Mode Gelap

Penandatanganan Prasasti Masjid An-Nur di Pengajian Rutin Ahad Pagi PCM Mulyorejo

Penandatanganan Prasasti Masjid An-Nur di Pengajian Rutin Ahad Pagi PCM Mulyorejo
Penandatangan prasasti Masjid An-Nur bersama Lurah Kalisari dan Kepala KUA Kecamatan Mulyorejo.(Istimewa/PWMU.CO)
pwmu.co -

Lebih dari 300 jamaah menghadiri Kajian Ahad Pagi di Masjid An-Nur Kalisari Damen. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PCM Mulyorejo. Kajian kali ini istimewa, selain dihadiri oleh Lurah Kalisari, Yudiono, MT juga dihadiri oleh Ketua KUA Mulyorejo Moh. Munir, M.Si., Ahad (14/12/2025).

Supriono dari PCM Mulyorejo memberikan sambutan iftitah. Beliau banyak menjelaskan tentang keberadaan wakaf Masjid An-Nur yang sudah sejak tahun 1950 diberikan ke Muhammadiyah. Baru tahun 2025 inilah bisa diselesaikan menjadi sertifikat melalui proses panjang dan berliku.

Selanjutnya Lurah Kalisari, Yudiono, M.T menjelaskan tentang proses sertifikat Masjid An-Nur. Ia merasa tidak bisa memberikan materi apa-apa. Hanya bisa memudahkan proses dengan kebijakan tanda tangannya. Harapannya ketika Masjid An-Nur ini dipakai berjamaah, tentu dapat bagian dari pahala dari mereka yang beribadah.

“Saya ini dari NU, namun selalu bersinergi dengan Muhammadiyah. Untuk Masjid An-Nur ini saya tidak bisa membantu materi, tetapi hanya membantu memudahkan dengan tanda tangan. Saya tahu ini tempat ibadah, semoga dengan banyak yang sholat di masjid ini saya dapat pahala,” tuturnya.

Sementara Bapak Moh. Munir, M.Si. dalam sambutannya mempertegas proses wakaf Masjid An-Nur. Sejak tahun 1950 sudah terjadi serah terima wakaf di bawah tangan. Surat-suratnya masih lengkap sehingga prosesnya tidak terlalu rumit. Cukup untuk diselesaikan di KUA Kecamatan Mulyorejo.

Setelah sambutan dari pemangku kebijakan yang menjelaskan proses wakaf Masjid An-Nur hingga menjadi sertifikat. Dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti Masjid Annur oleh Najib Sulhan selaku ketua PCM Mulyorejo yang didampingi oleh lurah, Kepala KUA, dan pengurus Muhammadiyah.

Internalisasi Keislaman

Agenda inti, kajian Ahad pagi yang disampaikan oleh Abdul Rojak, M.PdI Sekretaris KBIH Kota Surabaya. Pada kajian kali ini menekankan pada internalisasi Keislaman dalam Berorganisasi di Muhammadiyah.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Menurut Abdul Rojak, ada beberapa aspek bagi warga Muhammadiyah dalam menginternalisasi nilai keislaman. Aspek inilah yang seharusnya bisa diwujudkan oleh warga Muhammadiyah.

“Ada beberapa aspek dalam menginternalisasi keislaman dalam bermuhammadiyah. Pertama aspek jihad. Di era sekarang ini bukan jihad fisik. Ada jihad melawan hawa nafsu, jihad ekonomi, sosial, dan yang lainnya,” tuturnya.

Ia menjelaskan aspek kedua yakni pembebasan.

“Manusia harus sudah terbebas untuk menghamba pada manusia. Kini penghambaan hanya kepada Allah. Ketiga, aspek perubahan nasib. Lebih banyak berikhtiar untuk melakukan perubahan yang lebih baik,” tutupnya. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments