Penuh Inspirasi! SD Mumtaz Tingkatkan Layanan lewat Public Service Training

PWMU.CO – SD Muhammadiyah 1 dan 2 Taman, Sidoarjo (SD Mumtaz) menyambut mentari dengan semangat baru, Rabu pagi (25/6/2025). Aula Gedung 1 dipenuhi energi positif dari para wali kelas yang bersiap menyelami pelatihan bertajuk Communication and Public Service Training, sebuah upaya nyata untuk menguatkan pelayanan dan menumbuhkan komunikasi yang bermakna di lingkungan sekolah.

Dengan mengusung semangat “Enhance Service Quality, Build Effective Communication!”, pelatihan ini menghadirkan pemateri istimewa, A Mufid Wahyudi Dipl Adv BA CPBC praktisi komunikasi publik dan konsultan pengembangan SDM.

Tepat pukul 08.00 WIB, ia hadir tepat waktu dan memulai sesi dengan mengajak peserta fokus pada satu hal penting: self improving—perjalanan memperbaiki diri demi kualitas layanan yang lebih baik.

“Komunikasi bukan hanya bicara, tapi tentang membangun kepercayaan dan memperkuat citra. Guru bukan sekadar pengajar, tapi duta utama pelayanan pendidikan,” tutur Mufid yang disambut antusias peserta.

Tak kurang dari enam materi besar menjadi inti pelatihan hari itu, yang dikemas secara inspiratif dan aplikatif:

1. Building Positive Attitude
   Menanamkan sikap positif sebagai dasar pelayanan yang tulus dan profesional.
2. Communication Style
   Mengenali gaya komunikasi diri dan orang lain untuk membangun koneksi yang efektif.
3. Assertive Communication
   Melatih keberanian berbicara dengan tegas tanpa melukai, serta menjaga kehormatan dalam interaksi.
4. Branding Yourself
   Menyadari pentingnya personal branding sebagai guru yang berkarakter dan profesional.
5. Branding with Grooming Etiquette
   Mengajarkan penampilan dan etika sebagai bentuk komunikasi nonverbal yang kuat.
6. Branding with Business and Communication
   Membekali guru dengan wawasan komunikasi dunia profesional dan layanan publik yang berkelas.

Keenam materi tersebut tidak hanya mengasah kompetensi, tetapi juga menguatkan jati diri para wali kelas sebagai ujung tombak pelayanan pendidikan di SD Mumtaz.

Pelatihan ini bersifat wajib, namun jauh dari kata membebani. Sebaliknya, para peserta mengikuti dengan semangat, mencatat, berdiskusi, bahkan berefleksi.

“Pelatihan ini seperti cermin yang membuat saya mengenal ulang diri sendiri. Komunikasi ternyata bukan hanya tentang kata, tapi sikap, penampilan, dan nilai yang kita bawa setiap hari,” ujar salah satu wali kelas dengan mata berkaca.

Kegiatan ditutup pukul 16.00 WIB, namun semangat untuk terus belajar dan tumbuh tetap menyala. Dari pelatihan ini, SD Mumtaz meneguhkan satu pesan: bahwa sekolah hebat bukan hanya karena kurikulumnya, tetapi karena manusianya yang mau terus belajar, melayani dengan cinta, dan berkomunikasi dengan hati.

Penulis Heni Dwi Utami Editor Zahra Putri Pratiwig