
PWMU.CO – Perguruan Muhammadiyah Takerharjo dan KH Abdul Hakam Mubarak, KBIH Masy’aril Haram Paciran memberangkatkan jamaah haji, Senin (19/5/2025) pukul 06.00 WIB.
Pengurus Perguruan Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan yang melepas keberangkatan jamaah haji, yaitu Muhammad Tsabit (ketua), Mushlihin (sekretaris), Abdul Hakim (pengasuh pondok), Adnan Qohar (kepala MI), Yazidul Khoir (kepala MTs), Sri Ismanifah (kepala MA), Annik Zuliyanah (guru IPA), M Khozin, dan M Sholih (anggota pengurus).
Mereka datang dengan menggunakan beberapa kendaraan roda empat, colt, dan motor pada pukul 04.00 WIB.
Adapun jamaah haji Takerharjo terdiri dari Susti Munirofah dan Slamet Hardi. Susti merupakan alumni TK, MI, MTs dan MA Muhammadiyah Takerharjo. Sementara Slamet Hardi adalah suaminya. Mereka berdagang dan bertinggal di Weru.
Jamaah haji berikutnya adalah Kunawi dan Umiyatun. Kunawi, di samping berprofesi sebagai guru sertifikasi MAM, juga alumni (TK, MIM, MTsM), bahkan mantan kepala Desa Takerharjo. Beliau pun menjadi imam Masjid Al Jihad dan khotib Masjid Ar Rayyan Takerharjo.
Jamaah haji lainnya, yaitu Mahmud dan Isnaini. Keduanya pensiunan PNS. Mahmud pernah menjadi guru tidak tetap di Perguruan Muhammadiyah Takerharjo. Selain itu pernah menjadi sekretaris Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Takerharjo. Beliau kini sebagai ketua RW 1 Takerharjo.
Adapula alumni Perguruan Muhammadiyah Takerharjo yang tergabung dalam KBIH Labbaik Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan. Di antaranya Sriyamu, dan Aris Nasruddin. Sriyamu pernah menjadi guru TK Aisyiyah Takerharjo, sedangkan Aris sebagai perawat.
Alumni TK, MI dan MTs lainnya yang berangkat haji adalah Amanah. Ia berprofesi sebagai petani dan merupakan saudara sepupu Amirul Mu’minin (ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Takerharjo).
Pengurus Perguruan Muhammadiyah Takerharjo berpesan kepada mereka agar berniat haji secara ikhlas dalam hati dengan lafal labbaika hajjatan. Niat adalah kehendak hati menurut mayoritas ulama. Tekadnya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Cara niat haji terdapat dalam Al Baiyinah 5 (wama umiru illa liya’budullaha mukhlisina lahuddin) dan hadis dari Umar bin Khattab (innamal a’malu bin niyati).
Lebih dari itu pengurus Perguruan Muhammadiyah Takerharjo mengutip hadis dari Anas. Bahwasannya Rasulullah membaca talbiyah untuk berihram haji dengan bacaan labbaika umratan wa hajjan. Artinya aku patuhi perintah Allah untuk umrah dan haji.
Pengurus Perguruan Muhammadiyah Takerharjo menambahkan. Berniat memulai mengerjakan haji adalah rukun atau pekerjaan pertama dan tidak dapat diganti dengan bayar denda. Tanpa niat maka hajinya batal dan harus mengulangi dari awal di tahun yang akan datang.(*)
Penulis Mushlihin Editor Zahrah Khairani Karim


0 Tanggapan
Empty Comments