Search
Menu
Mode Gelap

Persiapkan Akreditasi Kelembagaan dan Redesign Layanan, LKSA Nurul Husna Gelar NH Social Care 2.0

Persiapkan Akreditasi Kelembagaan dan Redesign Layanan, LKSA Nurul Husna Gelar NH Social Care 2.0
pwmu.co -
Foto bersama setelah kegiatan NH Social Care 2.0 (Raditya Arkan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) Nurul Husna Jember menggelar NH Social Care 2.0, sebuah forum strategis yang membahas redesign layanan sosial dan komunitas, serta kesiapan akreditasi kelembagaan, pada Kamis (10/7/2025).

Kegiatan ini berlangsung di Meeting Room Toko Rindang Khatulistiwa, Jember, dan diikuti oleh Badan Pimpinan Harian, manajemen pengelola, serta relawan sosial yang terdiri atas mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial Universitas Jember (Unej) dan Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember (Unmuh Jember).

Acara dibuka pukul 08.00 WIB oleh Kepala LKSA Nurul Husna Jember, Khoirul Anam yang menyampaikan materi bertajuk “Profil Nurul Husna dan Kontribusi Nyata Satu Dasawarsa.”

Dalam paparannya, ia menegaskan bahwa satu dekade perjalanan Nurul Husna telah menunjukkan komitmen dalam pelayanan sosial yang berbasis nilai, pengabdian, dan transformasi.

“Kita tahu bahwa masih ada kekurangan dalam setiap langkah perjalanan kami. Namun, kami ingin memastikan bahwa arah pelayanan sosial yang kami bangun tetap kontekstual dan berorientasi ke masa depan, bukan sekadar bersifat administratif,” ujar Anam.

Urgensi Akreditasi dan Model Layanan Asuhan

Materi pertama berlangsung pukul 10.00-12.00 WIB dan disampaikan oleh pekerja sosial profesional Dinas Sosial Kabupaten Jember, Sofi Yuliatin SSos.

Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya akreditasi kelembagaan sebagai bentuk jaminan mutu sekaligus penguatan legalitas dalam tata kelola lembaga sosial anak.

Sesi pemaparan materi (Raditya Arkan/PWMU.CO)

Usai istirahat, sesi kedua berlangsung pukul 13.00-15.00 WIB dengan menghadirkan Wakil Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Fadli Yulianto SST MA. Ia menyampaikan materi bertajuk “Model LKSA dengan Layanan Asuhan Keluarga dan Komunitas: Tantangan dan Peluang.”

Iklan Landscape UM SURABAYA

Pada kesempatan ini, Fadli Yulianto mengajak peserta untuk berefleksi dan memahami pentingnya pendekatan yang berbasis kekeluargaan, keterlibatan komunitas, serta inklusivitas sosial.

“LKSA hari ini harus membangun relasi, bukan hanya sebagai tempat tinggal anak, tetapi sebagai rumah tumbuh yang memerdekakan dan menguatkan,” terangnya.

Acara ditutup dengan sesi Rancangan Tindak Lanjut (RTL) pada pukul 15.00-16.00 WIB. Dalam sesi ini, peserta diajak bersama-sama untuk mendesain ulang layanan sosial, mempersiapkan akreditasi, serta merumuskan langkah konkret dalam memperkuat peran kelembagaan Muhammadiyah dalam pelayanan sosial.

“Melalui NH Social Care 2.0 ini, LKSA Nurul Husna menegaskan posisinya sebagai pusat santunan keluarga Muhammadiyah dan foster care yang adaptif, terstruktur, serta mampu menjangkau lebih luas,” tegas Khoirul Anam saat menutup forum. (*)

Penulis Raditya Arkan Editor Ni’matul Faizah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments