
PWMU.CO – Sebanyak 5 ekor sapi dan 27 ekor kambing menjadi hewan kurban pada Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (6/6/2025).
Kegiatan pemotongan atau penyembelihan hewan kurban dipusatkan di lapangan pondok atau Maidanul Ma’had (MM), yang berlangsung selama dua hari, yaitu Jumat dan Sabtu, 6–7 Juni 2025.
Hal ini bertujuan agar panitia tidak terlalu lelah dan tergesa-gesa dalam proses penanganan daging kurban, mengingat Iduladha tahun ini jatuh pada hari Jumat yang bertepatan dengan kegiatan rutin shalat Jumat.
Panitia yang terdiri dari para guru, karyawan, dan tukang di Ponpes Al-Ishlah harus sat set wat wet—seefisien mungkin dalam penggunaan waktu—jika tidak ingin keduluan datangnya waktu shalat Jumat.
“Alhamdulillah, waktu cukup untuk proses pemotongan dan distribusi daging, sehingga usai makan siang panitia sudah bisa bubar dan tetap bisa menunaikan ibadah shalat Jumat,” tutur Yazid Husnan S.Pd.I., salah satu panitia yang menjabat sebagai Kabag TU MA Al-Ishlah ini.
Sementara itu, bagian memasak dan konsumsi diserahkan kepada para guru perempuan yang dipimpin oleh Umi Marwati SAg dan dibantu oleh Ustadz Heru Gunawan, Adib Susilo, serta Muhammad Dzikrullah dalam kegiatan persatean.

Sebanyak 1.500 tusuk sate harus disiapkan untuk makan siang panitia. Asap hasil pembakaran sate membubung tinggi ke udara, menyebarkan aroma khas sate panggang yang menusuk hidung dan menggugah selera bagi penggemar sate kambing ini.
Kipas listrik dan kipas manual dengan tangan terus dikibaskan, terayun dengan kencang seolah berkejaran dengan waktu datangnya makan siang dan shalat Jumat. Sesekali peluh di dahi harus diusap oleh Adib Susilo agar tidak mengenai mata, karena terasa perih.
Sementara ustadzah yang tak jauh dari perapian sate juga turut berlomba berkejaran dengan waktu pemanggangan, agar tidak terjadi kekosongan dan bara api tetap bisa memerah memanasi sate.
Tepat pukul 11.15 WIB, semua sudah beres. Makan siang sudah siap dan sate hangat pun menunggu disantap. Tak lupa, asem-asem balungan pun sudah siap menemani makan siang di Hari Raya Kurban itu. (*)
Penulis Gondo Waloyo Editor Zahra Putri Pratiwig


0 Tanggapan
Empty Comments