
Oleh Mokhamad Fatoni
PWMU.CO – Selasa (1/7/2025) yang merupakan awal dari tahun pelajaran baru 2025-2026, di lembaga pendidikan Muhammadiyah Kota Pasuruan terjadi peristiwa yang menentukan perjalanan lembaga pendidikan empat tahun ke depan yaitu pengukuhan Kepala Sekolah SD Al Kautsar dan SMK Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan.
Pengukuhan KS SD Al Kautsar dan SMK Muhammadiyah 1 Kota Pasuruan dilaksanakan di aula Khadijah SD Al Kautsar dan dihadiri oleh wakil Ketua PWM Dr Hidayatullah, sekretaris Dikdasmen PWM Dr Eko Hardiansyah dan Pak Huda, PDM dan Majelis Dikdasmen Kota Pasuruan, perwakilan dari cabang dimas Pendidikan Jawa Timur, pengawas SD dan SMP Dina’s Pendidikan Kota Pasuruan, guru dan karyawan dari dua lembaga tersebut.
Pengukuhan ke dua lembaga itu dilakukan oleh Dr Eko Hardiansyah dengan saksi Wakil Ketua PWM Jawa Timur dan Ketua PDM Kota Pasuruan Dr Abu Nasir. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr Hidayatullah.
Pentingnya Kepemimpinan
Dalam sambutannya Dayat panggilannya menyampaikan tentang pentingnya kepemimpinan dalam mengelolah lembaga pendidikan.
Kepemimpinan itu, membuat bagaimana agar orang lain melakukan apa yang kita inginkan bahkan kadang-kadang diperlukan juga sedikit pemaksaan agar program – program yang dirancang dapat berjalan dengan baik.
Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk mempengaruhi orang lain agar mau melakukan atau tidak melakukan kegiatan tertentu, ungkap Dr Hidayatullah. Ditambahkan pula, dalam kondisi tertentu, kepemimpinan diartikan pula dengan kemampuan memaksa orang lain untuk berbuat sesuatu.
Agar orang yang kita pimpin percaya dengan kita, maka perlu membuat dan menjalankan keputusan tersebut dengan benar, maka Pak Dayat mengingatkan tentang peran pemimpin yang meliputi “knows the way, shows the way, dan goes the way”.
Knows the way, kepala sekolah harus mengetahui dan memahami, masa depan lembaga yang dipimpinnya, minimal 4 tahun ke depan. Pemimpin harus tahu betul jalannya lembaga menuju ke keberhasilan.
Shows the way, pemimpin harus menunjukkan ke orang yang dipimpinnya untuk melewati jalan secara bersama dan memastikan tidak ada anggota yang berjalan sendiri.
Goes the way, kepala sekolah sebagai pemimpin lembaga harus ikut terlibat dalam menulusuri jalan untuk meraih tujuan yg dinginkan
Paradigma Kepemimpinan
Agar kepala sekolah dan timnya dapat melewati jalan menuju proses menjadi sekolah yang bermutu maka perlu memperhatikan paradigma kepemimpinan, yang oleh Pak Dayat di akronimkan dengan TORSIE.
Trust, keluarga besar lembaga pendidikan harus saling percaya, kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, wali murid, dan lainnya. Jika “trust” sudah terbangun, ini merupakan kekuatan yang dahsyat dalam membangun lembaga yang berkualitas.
Apabila sebaliknya yaitu “distrust”, kondisi ini membuat suasana tidak nyaman yang dapat menghambat kemajuan sekolah, untuk itu “trust” ini harus diperjuangkan agar terbangun.
Opened, pimpinan lembaga pendidikan, manajemennya harus menerapkan prinsip transparansi, keterbukaan, tidak perlu ada yang ditutup-tutupi.
Responsibility, kepala sekolah bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya, termasuk urusan keuangan. Wakil Ketua PWM ini mengingatkan untuk mengikuti dan mempedomani peraturan Persyarikatan Muhammadiyah dalam menjalankan lembaganya, biar selamat.
Synergy, kepala.sekolah untuk mengembangkan lembaganya harus melibatkan pihak luar, melakukan kerja sama dan berkolaborasi dengan semua pihak, seperti Cabang Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan Kota, dunia usaha dan industri, serta lainnya.
Interdependence, pimpinan merasa mampu berbuat sendiri tanpa bantuan pihak lain tapi menyadari adanya saling ketergantungan, mutualisme. Merasa tidak yang paling hebat, semuanya hebat, sesuai dengan tupoksi masing-masing.
Empowering, kepala sekolah memberi kesempatan ke senua orang untuk menjadi kader sehingga ketika terjadi pergantian pimpinan tidak merasa kesulitan atau tidak kekurang pengganti.
5K
Untuk lebih memperkuat peran Kepala Sekolah, Rektor Umsida ini mengingatkan agar tetap berpegang pada Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM). Di dalam PHIWM yang nomer 5 menjelaskan tentang kehidupan dalam mengelolah amal usaha.
Sumber dalam menjalankan PHIWM ini yaitu Al Qur’an dan Sunnah. Dalam mengelolah aum dengan baik salah satu sumbernya yaitu Al Qur’an Surat As saff ayat 4. “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
Dari surat inilah muncul inspirasi dalam mengelolah aum pendidikan dengan istilah 5 K yaitu kompak, kokoh, kontribusi, konsisten, dan komitmen, jelas Dr Hidayatullah.
Kompak, semua yang ada di lembaga pendidikan harus kompak, tidak boleh retak apalagi pecah.
Kokoh, warga sekolah harus membangun kekompakan, kepala sekolah maupun GTK (Guru dan Tenaga Kependidikan) harus kuat dan jangan saling melemahkan.
Kontribusi, warga sekolah tanpa terkecuali dilibatkan dalam memberikan kontribusi nyata sesuai dengan tugasnya. Misal guru menjadi guru yang dirindukan oleh muridnya.
Konsisten, istiqomah dalam berkontribusi ke lembaga dan konsisten dalam melaksanakan program yang dibuat bersama.
Komitmen, warga yang terkait dengan lembaga berkomitmen dalam menjalankan program yang dibuat dan dipertanggung jawabkan dengan sebaik-baiknya. Tanggung jawab ini tidak hanya waktu di dunia tapi sampai ke akherat kelak.
Untuk itu jepala sekolah selaku pimpinan aum pendidikan dalam menjalankan roda kegiatan sekolahnya tidak boleh main-main dan dilakukan secara sembrono.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah (AUM) harus berusah dengan sungguh-sungguh dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitasnya agar lembaga pendidikan itu punya daya saing, dalam konteks ini, posisi kepala sekolah sangat penting dan strategis,” pungkasnya. (*)
Editor Amanat Solikah


0 Tanggapan
Empty Comments