
PWMU.CO – Program Penugasan Dosen ke Sekolah Dalam Negeri (PPDSDN) telah lama menjadi skema pengabdian masyarakat bagi dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Tahun ini, dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bersama mahasiswa dalam Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa(PMM) Mitra Dosen ditugaskan di SD Muhammadiyah 4 Kota Malang (SD Mupat) untuk memperkuat internasionalisasi sekolah.
Program yang dimulai sejak awal Agustus 2024 ini diawali dengan pelatihan bagi guru, siswa, dan tenaga kependidikan, serta pendampingan dalam pembiasaan penggunaan Bahasa Inggris di dalam dan luar kelas. Kepala SD Mupat, Hana Ayudah MPd, mengungkapkan kegembiraannya atas antusiasme seluruh pihak dalam mengikuti program ini. Ia yakin bahwa dengan komitmen yang kuat, internasionalisasi sekolah akan semakin berkembang.
Sejak program ini berjalan, guru-guru menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti kegiatan. Setiap kelas kini memiliki Classroom Password, sebuah identitas khusus yang dibuat oleh kelompok guru kelas. Saat ini, Classroom Password tersebut telah dalam proses pencatatan Hak Kekayaan Intelektual. Ketua PPDSDN di SD Mupat menjelaskan bahwa nantinya seluruh Classroom Password akan menjadi hak sekolah dan dapat digunakan oleh seluruh siswa dari berbagai kelas.
Selain itu, dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris yang juga ahli dalam Teaching English to Young Learners, menegaskan bahwa guru kini semakin percaya diri dalam menerapkan Translanguaging dan Trans-Semiotizing. Hasil dari sesi pelatihan dan praktik mengajar menunjukkan bahwa guru tidak lagi ragu menggunakan Bahasa Indonesia saat diperlukan untuk menjelaskan materi, sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dalam bahasa yang mereka kuasai sebelum mempresentasikan hasilnya dalam Bahasa Inggris.
Teknologi Virtual Reality dalam Pembelajaran
Dalam PPDSDN ini, para guru juga diperkenalkan dengan penggunaan teknologi terkini dalam pembelajaran, khususnya Virtual Reality (VR). Mereka tampak antusias mencoba perangkat Oculus Meta Quest yang disediakan. Kepala Laboratorium Bahasa UMM, Riski Lestiono, menyampaikan bahwa VR memungkinkan guru untuk mengenalkan lingkungan baru secara virtual, sehingga mendukung program internasionalisasi serta mengikuti tren global dalam pembelajaran berbasis Metaverse.
Salah satu sesi pelatihan menggunakan VR bertujuan mengenalkan tempat-tempat terkenal di luar negeri sekaligus melatih keterampilan Bahasa Inggris. “Dengan Virtual Reality, siswa dapat menggunakan avatar untuk menyembunyikan identitas asli mereka. Hal ini membuat mereka lebih percaya diri dalam berbicara Bahasa Inggris tanpa rasa malu atau takut melakukan kesalahan,” ujar Riski, yang juga merupakan dosen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM dan Doktor di bidang Teknologi Pembelajaran Bahasa Inggris dari sebuah universitas di Seoul, Korea Selatan.
Langkah Menuju Internasionalisasi
Semangat internasionalisasi di SD Mupat telah dikembangkan sejak lama melalui kunjungan ke sekolah bertaraf internasional di Malaysia, studi tiru ke sekolah dengan kurikulum internasional, serta afiliasi dengan Cambridge. Prestasi siswa dan guru di tingkat internasional juga menjadi bukti nyata perkembangan sekolah ini.
Ke depan, PPDSDN akan terus berlanjut dengan pendampingan pelaksanaan Student Exchange Program antara SD Mupat dan sekolah di luar negeri, guna memberikan pengalaman belajar global bagi siswa dan guru. Dengan berbagai inovasi ini, SD Mupat semakin siap menjadi sekolah bertaraf internasional. (*)
Penulis Rina Wahyu Setyaningrum Editor Wildan Nanda Rahmatullah


0 Tanggapan
Empty Comments