Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatra dalam beberapa hari terakhir meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Curah hujan ekstrem menyebabkan sungai-sungai meluap, perbukitan runtuh, dan pemukiman warga terseret arus deras.
Berdasarkan laporan terbaru Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), lebih dari 700 jiwa menjadi korban meninggal dunia, sementara ribuan lainnya terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal. Kerusakan infrastruktur pun terjadi secara masif, menimbulkan trauma dan kesulitan besar bagi para penyintas.
Tragedi ini memantik perhatian luas dari berbagai pihak di seluruh Indonesia—mulai dari lembaga pemerintah, organisasi kemanusiaan, komunitas masyarakat, hingga para pelajar. Salah satu bentuk nyata dari gelombang kepedulian tersebut datang dari MTs Muhammadiyah 9 (MTs Mudahlan) Wotan, Panceng, Gresik.
Di tengah suasana khidmat pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) Ganjil, para siswa yang tergabung dalam Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) MTs Mudahlan menginisiasi aksi solidaritas berupa penggalangan donasi pada Kamis (4/12/2025).
Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum berbagi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa semangat kemanusiaan dapat tumbuh kuat dari lingkungan pendidikan.
Yang membuat aksi ini semakin bermakna adalah keberanian para siswa untuk tidak sekadar mengumpulkan donasi di lingkungan madrasah. Dengan penuh semangat, para anggota PR IPM MTs Mudahlan dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan turun langsung ke permukiman warga Desa Wotan, membawa kotak donasi serta surat pengantar resmi dari pihak madrasah.
Warga menyambut baik kedatangan para pelajar tersebut. Banyak warga yang mengaku terharu melihat kepedulian siswa-siswa muda yang datang dengan sopan, mengetuk pintu rumah, menjelaskan maksud kedatangan, dan mengajak masyarakat ikut membantu saudara-saudara di Sumatra.
Dukungan yang diberikan pun beragam, mulai dari uang tunai hingga doa dan pesan moral untuk para korban bencana.
Kepedulian Bersama
Ketua PR IPM MTs Mudahlan, Fatwan Khulafa Al Balady, menjelaskan bahwa kegiatan ini bermula dari kepedulian bersama para pengurus yang tidak tega melihat kondisi para korban melalui pemberitaan.
“Melihat banyaknya korban dan kondisi warga yang sangat memprihatinkan, kami merasa tidak bisa hanya diam. Meski masih pelajar, kami ingin berkontribusi sekecil apa pun. Harapan kami, donasi ini dapat membantu meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatra,” ujar siswa yang akrab dipanggil Afta tersebut.
Wakil Ketua PR IPM MTs Mudahlan, Kais Aulia Akbar, menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi sarana pembelajaran karakter yang sangat penting.
“Aksi ini bukan sekadar mengumpulkan uang. Ini adalah latihan mental dan karakter bagi kami sebagai generasi muda. Kami belajar merasakan penderitaan orang lain dan bertindak meski dalam keterbatasan,” jelasnya.
Aksi kemanusiaan ini mendapatkan dukungan penuh dari pihak madrasah. Kepala MTs Mudahlan, Ahmad Sholih, S.H.I., memberikan apresiasi tinggi terhadap kreativitas dan kepekaan sosial para pelajar.
“Saya sangat bangga melihat inisiatif ini muncul dari siswa sendiri. Kegiatan ini merupakan buah dari pembiasaan pendidikan karakter yang selalu kami tanamkan. Lebih dari sekadar ilmu akademik, kami ingin membentuk generasi berakhlak mulia, peka terhadap sesama, dan siap memberi manfaat bagi masyarakat,” tuturnya.
Dukungan Moral
Para guru juga memberikan dukungan moral, menyebut bahwa aksi semacam ini merupakan “pelajaran kehidupan” yang tidak ditemukan di dalam buku teks, namun memberi dampak besar bagi pembentukan watak, kedewasaan, dan jiwa sosial siswa.
Penggalangan donasi berlangsung hingga siang hari dan berhasil mengumpulkan sejumlah bantuan dari berbagai pihak. Seluruh donasi yang terkumpul nantinya akan disalurkan melalui Lembaga Amil Zakat, Infak dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZIZMU) agar dapat segera diterima oleh para penyintas bencana.
Aksi yang lahir dari lingkungan madrasah ini menjadi bukti bahwa kepedulian tidak harus menunggu usia matang atau kemampuan besar. Bahkan dari para pelajar yang masih duduk di bangku sekolah, semangat kemanusiaan dapat tumbuh kuat dan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas.
MTs Mudahlan menunjukkan bahwa pendidikan sejati bukan hanya menghasilkan generasi berprestasi, tetapi juga generasi yang peduli, berjiwa sosial, dan siap berkontribusi untuk negeri.
Dengan aksi solidaritas ini, para siswa MTs Mudahlan berharap para korban bencana di Sumatra dapat segera bangkit, mendapatkan pertolongan yang layak, serta merasakan kehangatan persaudaraan dari berbagai penjuru Indonesia. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments