Program Studi S2 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Fakultas Pendidikan, Komunikasi, dan Sains (FPKS) Universitas Muhammadiyah Surabaya (Umsura) menunjukkan kesiapan serius dalam menghadapi perubahan regulasi akademik nasional.
Kesiapan tersebut tampak melalui partisipasi aktif tim prodi dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Kurikulum versi Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025 yang digelar Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran (LP3) Umsura di Gedung At-Tauhid lantai 13, Kamis (11/12/2025).
Kepala LP3 Umsura, Prof. Dr. Dra. Sujinah, M.Pd, dalam sambutannya menekankan bahwa seluruh program studi harus mampu bergerak cepat membaca arah perubahan kebijakan nasional.
“Regulasi baru menuntut kesiapan. Program studi harus proaktif menyesuaikan diri agar transformasi kurikulum berjalan mulus dan tepat sasaran,” ujarnya.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor I Umsura, Dr. dr. Muhammad Anas, Sp.OG., yang menegaskan bahwa adaptasi kurikulum bukan hanya kewajiban, tetapi langkah strategis untuk memastikan mutu lulusan tetap kompetitif pada level nasional dan global.
“Penyesuaian kurikulum adalah investasi jangka panjang. Lulusan kita harus relevan dengan tuntutan zaman dan kebutuhan dunia kerja,” kata Anas.
Materi utama disampaikan oleh Dr. Ir. Syamsul Arifin, MT, yang mengupas perubahan struktur dan komponen dokumen kurikulum sesuai Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025.
Regulasi baru tersebut membawa sejumlah penyesuaian penting, mulai dari rasionalisasi CPL, penguatan profil lulusan, hingga penyelarasan bobot kurikulum dengan kebutuhan pasar kerja dan perkembangan keilmuan.

Menurut Syamsul Arifin, perubahan ini harus dilihat sebagai peluang peningkatan kualitas.
“Kurikulum tidak lagi sekadar dokumen. Ia harus menjadi instrumen yang dinamis dan responsif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi,” tegasnya.
Matangkan Profil Lulusan & Integrasi AI
Prodi S2 PBSI menjadi salah satu prodi yang paling aktif dalam diskusi. Tim prodi menegaskan komitmennya menjaga agar kurikulum pascasarjana selalu mutakhir dan selaras dengan kebutuhan pendidikan nasional.
Sejumlah langkah konkret yang disiapkan antara lain, penyesuaian dan pemutakhiran profil lulusan agar responsif terhadap kebutuhan tenaga pendidik bahasa dan sastra profesional, penyempurnaan mata kuliah dengan memperkuat konten literasi kritis, kajian sastra kontemporer, serta teori kebahasaan mutakhir, dan integrasi metode pembelajaran modern berbasis teknologi dan AI, termasuk pemanfaatan learning analytics, digital pedagogy, dan model pembelajaran adaptif.
Ketua Program Studi S2 Dr. Mas’ulah, menegaskan bahwa arah pengembangan kurikulum memang harus mengikuti era digital.
“Mahasiswa pascasarjana harus dibekali kemampuan literasi kritis dan pedagogi berbasis AI. Ini mutlak jika kita ingin mereka kompetitif di ranah global,” ujarnya.
Selain struktur kurikulum, tim prodi juga menyoroti pentingnya penyesuaian Rencana Pembelajaran Semester (RPS) agar sejalan dengan Standar Nasional KKNI.
Pendekatan Outcome-Based Education (OBE) menjadi salah satu acuan utama dalam evaluasi dan penyusunan strategi pembelajaran.
“Upaya ini kami lakukan melalui kolaborasi erat dengan LP3, para dosen, serta pakar eksternal yang dihadirkan dalam FGD. Semua proses diarahkan untuk memastikan implementasi kurikulum berjalan efektif dan berkelanjutan,” terang Masulah.
Selama FGD, tim Prodi S2 PBSI aktif memberikan pertanyaan dan masukan. Sejumlah isu strategis yang menjadi perhatian khusus antara lain, pembaruan CPL agar adaptif terhadap pedagogi bahasa di era AI dan digital, penajaman struktur mata kuliah untuk menjawab tuntutan profesi guru bahasa dan sastra, Penguatan komponen literasi kritis dan kajian sastra kontemporer, serta enyesuaian RPS agar selaras dengan standar nasional dan capaian pembelajaran mutakhir.
Perubahan regulasi Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025 dipandang bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi momentum untuk melakukan lompatan kualitas kurikulum.
Prodi S2 PBSI menegaskan komitmennya menyelesaikan penyesuaian tersebut secara cepat, terukur, dan berbasis data akademik yang kuat.
“Adaptasi kurikulum bukan sekadar merespons aturan. Ini adalah strategi untuk melahirkan lulusan unggul yang siap menghadapi tantangan abad ke-21,” tegas perwakilan prodi.
Dengan langkah-langkah ini, Prodi S2 PBSI FPKS Umsura semakin menunjukkan posisinya sebagai prodi yang visioner dan responsif terhadap dinamika pendidikan nasional. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments