Search
Menu
Mode Gelap

Progres Muktamar ke-49 Muhammadiyah Disampaikan di Kajian PWM Jatim 1446 H

Progres Muktamar ke-49 Muhammadiyah Disampaikan di Kajian PWM Jatim 1446 H
pwmu.co -
Prof Dr Agussani MAP memaparkan laporan persiapan dalam Kajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu (8/3/2025). (Alfain/PWMU.CO)

PWMU.CO – Persiapan menuju Muktamar ke-49 Muhammadiyah tahun 2027 mulai digodok. Ketua Panitia Pelaksana dan Penerimaan Muktamar sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Prof Dr Agussani MAP memaparkan laporan persiapan dalam Kajian Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla), Sabtu (8/3/2025).

Dalam laporannya, Prof Agussani menegaskan bahwa Sumatera Utara telah ditetapkan sebagai tuan rumah Muktamar Muhammadiyah tahun 2027 berdasarkan keputusan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.

“Awalnya, PP Muhammadiyah mempertimbangkan Sumatera Barat atau bagian selatan Sumatera sebagai lokasi penyelenggaraan. Namun, setelah dilakukan survei, akhirnya diputuskan bahwa Muktamar ke-49 akan digelar di Sumatera Utara,” ujarnya.

Sebagai provinsi terbesar keempat di Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 15.584.873 jiwa, Sumatera Utara memiliki keberagaman etnis yang khas.

“Ada delapan etnis besar di Sumatera Utara, dan yang paling dominan adalah suku Jawa. Uniknya, jika orang menyebut Sumatera Utara, mereka sering mengidentikkan dengan karakter ‘Matak’—sebutan untuk orang yang cerdik dan sigap,” tutur Prof Agussani sambil tersenyum.

Pembangunan Infrastruktur Muktamar

Sejak awal Januari 2025, persiapan infrastruktur untuk Muktamar ke-49 sudah dimulai. Salah satu proyek utama adalah pembangunan kampus keempat UMSU, yang akan menjadi lokasi utama perhelatan akbar tersebut.

Saat ini, UMSU telah memiliki tiga kampus, dan tambahan kampus keempat ini diharapkan menjadi ikon baru bagi Muhammadiyah di Sumatera Utara.

Selain kampus, panitia juga menyiapkan fasilitas pendukung, mulai dari gedung pertemuan, akomodasi, hingga sarana transportasi. “Kami telah merancang pembangunan Gedung Auditorium dan Sport Hall dengan anggaran sebesar Rp 353,5 miliar. Target penyelesaiannya adalah pada Juli 2027, sehingga saat Muktamar berlangsung, semua fasilitas sudah siap digunakan,” jelas Prof. Agussani.

Menariknya, panitia juga tengah menanam ratusan pohon durian di sekitar area kampus baru. “Selain menjadi ikon Muktamar, ini juga bagian dari upaya kami menciptakan lingkungan hijau yang asri dan nyaman bagi para peserta Muktamar,” tambahnya.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Sinergi Muhammadiyah dan Aisyiyah

Salah satu hal yang menjadi perhatian khusus adalah penyatuan lokasi Muktamar Muhammadiyah dan Aisyiyah dalam satu area.

“Kami berupaya membangun gedung yang berdampingan untuk Muhammadiyah dan Aisyiyah, sehingga nantinya Muktamar akan digelar dalam satu kawasan besar yang terintegrasi,” ujarnya.

Sinergi antara PWM, PDM, dan PCM di Sumatera Utara juga menjadi kunci sukses persiapan ini. “Kami bekerja sama untuk menyiapkan berbagai fasilitas, mulai dari sekolah, hotel, hingga amal usaha Muhammadiyah lainnya, agar Muktamar ke-49 nanti berlangsung dengan lancar dan sukses,” imbuhnya.

Sebagai tuan rumah, Sumatera Utara merasa bangga dan bersyukur atas amanah besar ini.

“Kami berharap, Muktamar 2027 tidak hanya menjadi ajang musyawarah terbesar Muhammadiyah, tetapi juga menjadi momentum kebangkitan dakwah di Sumatera Utara dan seluruh Indonesia,” pungkas Prof. Agussani. (*)

Penulis Alfain Jalaluddin Ramadlan Editor Azrohal Hasan

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments