
PWMU.CO – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Jawa Timur (Jatim) resmi membuka kegiatan Fortasi (Forum Ta’aruf dan Orientasi Siswa) 2025 bekerja sama dengan SMP Muhammadiyah 12 GKB, Senin (14/7/2025).
Acara grand opening ini mengusung tema besar Pelajar Hebat: Berkarakter dan Berdampak yang mencerminkan semangat pembentukan generasi muda yang tangguh, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
Dalam nuansa penuh antusiasme, pembukaan Fortasi ini dimeriahkan dengan berbagai penampilan, seperti pertunjukan band, marching band, serta seremoni simbolik berupa pelepasan balon dan penembakan konfeti.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PW IPM Jatim, M Hengki Pradana, menyampaikan bahwa, “Kami memandang bahwa para peserta didik baru adalah insan-insan calon kader Muhammadiyah yang layak untuk dirayakan. Artinya, di sini kita sebagai pelajar Muhammadiyah harus bergembira, harus merayakan—bukan bersedih. Inilah momen bahagia, di mana PW IPM Jawa Timur dapat berkolaborasi dengan SMP Muhammadiyah 12 GKB, salah satu sekolah Muhammadiyah yang konsisten merayakan potensi-potensi luar biasa dari para siswanya.”
“Banyak prestasi dan inovasi yang telah diraih oleh SMPM 12, dan momentum ini menjadi bukti bahwa Fortasi bukan sekadar seremonial pembukaan tahun ajaran baru. Lebih dari itu, Fortasi menjadi pondasi penting dalam menciptakan lingkungan Muhammadiyah sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga membina akhlak,” tambahnya.
Ketua Umum PW IPM Jatim menyampaikan bahwa Fortasi merupakan langkah awal yang bukan hanya dimaksudkan untuk saling mengenal satu sama lain, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran yang menyeluruh bagi para pelajar.
Ia menjelaskan bahwa Fortasi berfungsi sebagai ruang tunggu sekaligus persiapan bagi pelajar untuk mulai memahami nilai-nilai keislaman dan Kemuhammadiyahan.
“Di sanalah tempat kita mulai mengenali potensi diri, bakat, dan melatih kemampuan agar kelak dapat berkontribusi sebagai kader umat dan persyarikatan,” ucapnya.
“Pendidikan adalah hiasan kemakmuran. Pendidikan yang kita butuhkan bukan hanya informatif, tetapi yang mampu mengubah cara berpikir kita. Di jenjang SMP, lingkungan tentu berbeda dengan SD. Maka dari itu, cara berpikir dan disiplin kita juga harus ikut berubah,” ujarnya.
“Inilah saatnya kita membangun generasi pelajar yang tidak hanya mengikuti zaman, tetapi mampu membawa perubahan. Kita ingin melahirkan pelajar yang berdampak, bukan hanya untuk lingkungan sekitar, tapi juga bagi Indonesia,” tutupnya.
Penulis Ahmad Hoiron Editor Zahra Putri Pratiwig


0 Tanggapan
Empty Comments