Search
Menu
Mode Gelap

Refleksi Diri Guru Muhammadiyah: Tanggung Jawab dan Keutamaannya

Refleksi Diri Guru Muhammadiyah: Tanggung Jawab dan Keutamaannya
pwmu.co -
M. Hamka BHsc Lc selaku pemateri dalam kegiatan refleksi diri guru dan karyawan di SDMM. (Ahmad Nazarudin/PWMU.CO)

PWMU.CO – Dalam Kegiatan kajian Ramadan bertemakan Refleksi Diri, Guru Muhammadiyah, Tanggung Jawab dan Keutamaannya dilakukan pada Kamis (27/03/2025) pukul 08.10 WIB di Musala SD Muhammadiyah Manyar (SDMM).

Kegiatan ini dihadiri oleh guru karyawan SDMM, MI Muhammadiyah Gumeno, dan MI Muhammadiyah Karangrejo yang jumlah total pesertanya ada 98 orang.

Sebelum libur seputar hari Raya Idul Fitri SDMM menyelenggarakan kegiatan tersebut, dan masuk dalam rangkaian kegiatan Ramadan Inspiring 2025.

M. Hamka BHsc L selaku pemateri dalam kegiatan refleksi diri adalah ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Arab Saudi masa 2022-2024 melontarkan pertanyaan pemantik kepada semua peserta.

“Ustadz dan ustadzah kira-kira tahu tidak profesi apa yang sampai didoakan oleh ikan-ikan di lautan dan didoakan para malaikat?, iya mereka adalah guru,” ucapnya.

“Menjadi guru perlu melakukan pendekatan secara emosional dengan siswa. Kita menjadi apapun namun jangan sampai meninggalkan profesi guru. Apapun profesi kita maka tetaplah untuk menjadi guru yang selalu menebarkan nilai-nilai kebaikan,” ujarnya semangat.

Kemudian mubaligh lulusan Gontor Ponorogo ini melanjutkan dalam penjelasannya bahwa tanggungjawab guru Muhammadiyah bukan hanya sekadar transfer pengetahuan akan ada masa di mana kita tak lagi dibutuhkan karena Google lebih cerdas, dan lebih tahu banyak hal.

Akan tetapi, kita menjadi guru juga mentransfer adab, ketaqwaan, dan keikhlasan, maka kita akan selalu dibutuhkan daripada Google yang tidak mempunyai itu.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Hamka selanjutnya menyampaikan poin-poin penting tugas sebagai guru:

  1. Menjadi Teladan: guru memberikan suri teladan terbaik sepanjang masa, the best duplicator, memberikan bahasa dan adab sehari-hari, serta memberikan prestasi dan nilai-nilai kehidupan
  2. Mendidik Akhlak: memberikan pengagungan terhadap nilai-nilai, memberikan pemahaman mana yang baik dan mana yang tidak baik, menanamkan cinta ilmu
  3. Meluruskan Tauhid: mengaitkan segala hal yang terjadi dalam dunia pendidikan dengan Allah Ta’ala, mengaitkan ilmu pengetahuan kepada yang maha mengetahui
  4. Memberikan Inspirasi: menjelaskan gambaran besar tentang kehidupan melalui cerita-cerita dan keteladanan para pendahulu, mengajarkan nilai-nilai yang harus dipegang teguh.

Di akhir penyampaiannya, Hamka menutup tausiyahnya dengan sepenggal ayat dari surat al-Baqarah ayat 282, bahwa jika guru ingin berpengetahuan yang baik dan banyak sedangkan memiliki keterbatasan dalam berilmu, maka cukup dengan bertaqwa, niscaya akan diberikan ilmu oleh Allah.

“Bertaqwalah, maka Allah akan memberikan pengajaran dan ilmu apa saja yang kita inginkan,” pungkasnya.

Semoga kita semuanya bisa menjadi guru dan menjalankan tugas-tugasnya dengan baik untuk kesuksesan dunia dan akhirat.(*)

Penulis Zaki Abdul Wahid Editor Zahrah Khairani Karim

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments