Search
Menu
Mode Gelap

Remaja Mojokerto Belajar ke Masjid Ar Royyan: Cari Cara Biar Masjid Lebih Disukai Anak Muda

Remaja Mojokerto Belajar ke Masjid Ar Royyan: Cari Cara Biar Masjid Lebih Disukai Anak Muda
pwmu.co -
Zakky dan Misbah, berbaju hitam tengah mengunjungi masjid ar royyan muhammadiyah buduran, disambut oleh arroyyan youth squad. (Syahensyah Raiq/PWMU.CO)
Zakky dan Misbah, berbaju hitam tengah mengunjungi masjid ar royyan muhammadiyah buduran, disambut oleh arroyyan youth squad. (Syahensyah Raiq/PWMU.CO)

PWMU.CO – Suasana di Masjid Ar Royyan Muhammadiyah Buduran terasa berbeda, Sabtu (18/7/2025). Dua remaja dari Mojokerto, Zakky dan Misbah, datang jauh-jauh naik motor dari Masjid Al-Ahyar Mojokerto Kota untuk satu tujuan: belajar dan diskusi tentang cara bikin masjid makin disukai anak muda.

Mereka tiba sekitar pukul 18.30 WIB dan langsung disambut hangat oleh Hilmi Hidayatullah, salah satu pengurus Arroyan Youth Squad. Misbah mengaku, ia tahu soal Masjid Ar Royyan dari sosial media.

“Keren banget kontennya, vibes-nya dapet, dan bikin pengen tahu lebih banyak,” ujarnya.

Tujuan keduanya ke Buduran ini adalah untuk studi tiru, istilah santai yang mereka pakai buat menggambarkan proses belajar bareng antar masjid. Misbah cerita, di tempatnya masih sedikit banget anak muda yang aktif di masjid, baik dalam ibadah harian maupun kegiatan lainnya. Karena itu, mereka tertarik mencari ide dan inspirasi ke Masjid Ar Royyan yang sudah dikenal punya berbagai program kece.

Program Masjid

Zakky menambahkan, dari konten-konten yang dia lihat, Masjid Ar Royyan bisa mengemas program masjid dengan gaya yang fresh dan relate ke anak muda.

“Ada semacam semangat baru yang bikin pengen belajar,” ujarnya.

Diskusi malam itu berlangsung santai tapi mendalam. Ada Lazuardi Imani dari Arroyan Youth Squad yang juga ikut nimbrung. Mereka ngobrol serius soal problematika remaja masjid, berbagi pengalaman, dan merumuskan ide-ide baru. Kopi dan roti menemani mereka di sela-sela obrolan yang penuh semangat.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Ardi—sapaan akrab Lazuardi—menyarankan agar Masjid Al-Ahyar coba bikin kegiatan yang ringan tapi punya ruh masjid. “Nggak harus langsung kajian kok. Bisa mulai dari kelas minat, kegiatan sosial, atau ngopi bareng, tapi tetap di lingkungan masjid,” ujarnya. Zakky dan Misbah langsung mengangguk setuju.

Diskusi mereka berakhir sekitar pukul 22.45 WIB. Meski singkat, banyak hal bermakna yang mereka bawa pulang. Zakky dan Misbah berjanji akan menyampaikan hasil diskusi ini kepada pengurus masjid mereka di Mojokerto, dan berharap bisa datang lagi—kali ini membawa lebih banyak remaja masjid lainnya.

Masjid bukan cuma tempat ibadah, tapi juga tempat tumbuh. Dan malam itu, Masjid Ar Royyan membuktikan bahwa obrolan ringan, niat baik, dan semangat belajar bisa jadi awal perubahan besar. (*)

Penulis Bayu Firdaus Editor Amanat Solikah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments