
PWMU.CO – Kajian Ahad Pagi Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tulangan yang digelar di Masjid Al Furqon Singopadu, Ahad (11/5/2025), berlangsung semarak.
Ribuan jamaah memadati area masjid hingga ke halaman parkir untuk menyimak tausiyah dari Pimpinan Pondok Pesantren Elkisi Pungging Mojokerto, Dr H Fathurrahman MPdI.
Mengangkat tema Meraih Keberkahan Kehidupan Dunia Menuju Kebahagiaan Akhirat, kajian ini dihadiri oleh warga Muhammadiyah-Aisyiyah dari 16 PRM dan PRA se-Cabang Tulangan, serta ortom-ortom seperti PCPM, PCNA, IPCM, Kokam, dan Hizbul Wathan.
Acara dimulai pukul 06.00 WIB dengan pembukaan oleh Ketua PRM Pangkemiri, Fakhruddin, dilanjutkan pembacaan ayat suci al-Quran oleh Muzzaki Silmi SIQ. Ketua PCM Tulangan, Abdillah Adhi SE, menyampaikan sambutan sebelum kajian utama dimulai.
Dalam ceramahnya, Fathurrahman mengungkapkan bahwa undangan dari PCM Tulangan sudah lama diterimanya, namun baru kali ini bisa hadir karena biasanya mengisi kajian rutin di Tropodo, Sidoarjo.

“Saya merasa punya kewajiban membersamai jamaah di sini. PRM Singopadu dulu dikenal minim jamaah Muhammadiyah. Sekarang, saya senang bisa hadir menyemangati mereka,” ujarnya.
Fathurrahman menjelaskan, keberkahan hidup memiliki banyak makna sebagaimana disebutkan dalam Kamus Al-Munawwir. “Barakah bisa berarti an-Ni’mah (kenikmatan), bisa juga berarti ziyadah (tambahan),” tuturnya.
Ia juga menyinggung doa pernikahan yang diajarkan Rasulullah SAW. “Jangan hanya mengucapkan ‘semoga samawa’ karena itu tidak mengandung doa. Ucapkanlah ‘sakinah, mawaddah, warahmah’, sebab itu langsung dari al-Quran,” tegasnya.

Menurutnya, hidup yang berkah adalah hidup yang tenang. Namun ketenangan itu bukan berasal dari harta, melainkan dari zikrullah (mengingat Allah).
“Kalau kita rajin mengaji, kita bisa lupa sama hutang, padahal hutangnya masih banyak,” selorohnya yang disambut tawa jamaah.
Ia mengutip QS Ar-Ra’du ayat 28:
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram”.
Fathurrahman menekankan pentingnya majelis dzikir seperti pengajian ini. “Masjid mungkin kecil, tapi jika digunakan untuk mengingat Allah, maka itu adalah majelis dzikir. Malaikat hadir di setiap pintu masjid mencatat dan mendoakan kita,” ujarnya.
Selanjutnya, ia membacakan QS al-Ghafir ayat 7–9 yang menggambarkan bagaimana para malaikat memohonkan ampun dan rahmat untuk orang-orang yang beriman.
“Semoga pertemuan kita pagi ini menjadi bagian dari keberkahan hidup yang menghantarkan pada kebahagiaan akhirat,” pungkasnya.(*)
Penulis Zulkifli Editor Zahrah Khairani Karim


0 Tanggapan
Empty Comments