Search
Menu
Mode Gelap

Rihlah Peradaban Majelis Tabligh Mojokerto: Belajar Kemasjidan dari Jogokariyan hingga Masjid Gede Kauman

pwmu.co -
Foto bersama sebagaian Takmir Masjid Muhammadiyah Kab. Mojokerto di depan Langgar Kidul KH. Ahmad Dahlan (Iqbal/PWMU.CO)

PWMU.CO- Majelis Tabligh PDM Kabupaten Mojokerto menggadakan kegiatan Rihlah Peradaban ke Yogyakarta Sabtu-Ahad, (10-11/5/2025). Rihlah Peradaban ini ikuti oleh 60 orang dengan membawa armada Bus Pariwisata dengan tujuan Masjid Jogokariyan Jogya, Kantor PP Muhammadiyah, Suara Muhammadiyah, Langgar Kidul Ahmad Dahlan, Madsji Gedhe Kauman, dan Masjid Raya Al Falah, Sragen, Jawa Tengah.

Berangkat hari Sabtu ba’da Isya dengan dibuka oleh Ketua PDM Kab Mojokerto, Dr Nurwidji MHa MSI.

“Semoga kegiatan rihlah ini memberikan pencerahan baru bagi para Takmir Masjid yang kemudian bisa diimplementasikan ke masjidnya masing masing. Semoga selamat sampai tujuan hingga kembali ke rumah masing-masing”. Ujar Abah Nurwidji.

Sesampainya di Masjid Jogokariyan Yogyakarta sekitar pukul 02.30, para peserta sudah disambut dengan anak muda yang sedang jaga masjid. Beberapa ada yang istirahat di luar masjid, ada yang bersih diri, ada yang cari minuman hangat atau camilan di samping masjid dan ada yang menunaikan ibadah sholat.

Sampai waktu subuh berlalu, para Takmir Masjid kemudian naik ke lantai dua menuju aula masjid untuk bersama sama belajar tentang Kemasjidan, belajar dan sharing sharing langsung dengan DKM Masjid Jogokariyan.

Takmir Masjid Muhammadiyah Se Kabupaten Mojokerto foto bersama di Masjid Jogokariyan Yogyakarta (Iqbal/PWMU.CO)

Hingga waktu pukul 07.30, peserta sarapan pagi dan bersih diri kemudian melanjutkan serangkaian perjalanan ke Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta dan beberapa tempat lainnya.

Para Takmir Masjid dengan semangat dan antusias melihat sejarah yang masih kental dengan kultur budaya dan sejarahnya, termasuk Sejarah berdirinya Muhammadiyah.

“Alhamdulillah, saya melihat banyak sekali perjuangan guru kita semua Yai Ahmad Dahlan berjuang Kauman ini, kalau melihat di film Sang Pencerah banyak sekali tantangan dan rintangan dalam berdakwah, sampai sampai langgar kidul di bakar oleh warga pada saat itu. Hingga kami melihat langsung Langgar Kidul ini”. Ujar salah satu Takmir Masjid yang mengikuti kegiatan tersebut.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Tidak hanya itu, di dalam langgar kidul juga ada beberapa foto bersejarah Muhammadiyah, seperti foto KH. Ahmad Dahlan berfoto dengan santrinya, termasuk beliau juga mengadakan kajian dan sekolah menggunakan meja kursi, bahkan foto Ahmad Dahlan masih muda saat sedang bermain biola. Dan banyak lagi foto foto lainnya yang penuh sejarah.

Beberapa Takmir Masjid juga berziarah di makam KH. Ahmad Dahlan yang kurang lebih 2 KM dari langgar kidul tersebut, ada juga yang berziarah di makam Siti Walidah yang memakan waktu 3 menit dengan jalan kaki dari Masjid Gedhe Kauman.

Sebagiannya lagi, berfoto di dalam Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta (Iqbal/PWMU.CO)

Di Masjid Gede Kauman juga banyak sejarah yang terpasang, ada tulisan aksara jawa, termasuk ornamen bangunan yang menggunakan kayu masih mirip persis dengan yang ada di film Sang Pencerah.

Hingga waktu dhuhur berlangsung kemudian mampir sejenak ke Pusat Oleh Oleh Yogyakarta, dan melanjutkan perjalanan ke Sragen untuk bersilaturahim dan Rapat Koordinasi para Takmir Masjid di Masjid Raya, Al Falah, Sragen, Jawa Tengah. (*)

Penulis Muhammad Iqbal Rahman Editor M Tanwirul Huda

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments