Langit cerah pada 19 Agustus 2025 menjadi saksi dimulainya perhelatan besar di SMA Muhammadiyah 7 Surabaya, yaitu Satu dalam Karya, Berakar dari Persatuan dan Kreativitas (Satraya) 2025.
Acara tahunan yang selalu dinanti ini bukan sekadar hiburan, tetapi juga momentum kebersamaan yang mengikat hati seluruh warga sekolah.
Satraya dirancang untuk mempererat persaudaraan antar siswa melalui rangkaian lomba yang sederhana namun penuh makna.
Dari tarik tambang yang menuntut kekuatan dan kekompakan, lomba memasukkan pensil ke dalam botol yang menguji kesabaran, hingga joget balon dan senam bersama yang memancing gelak tawa—semua menjadi sarana pembelajaran tentang arti sportivitas, persatuan, dan kreativitas.
Hampir seluruh siswa SMA Muhammadiyah 7 terlibat aktif, baik sebagai peserta maupun penonton yang tak henti-hentinya memberi semangat. Guru-guru pun turut mendampingi sekaligus memberikan dukungan. Kehangatan dan energi positif terasa di setiap sudut sekolah.
Ketua pelaksana, Mohammad Maulidani dari kelas XI-3, bersama panitia lainnya telah mempersiapkan kegiatan ini berminggu-minggu agar dapat berjalan lancar. Menurutnya, tantangan terbesar bukan hanya soal teknis, melainkan juga bagaimana mengendalikan emosi di tengah kompetisi yang panas.
“Melalui Satraya, kami ingin menciptakan momen kebersamaan yang berkesan. Banyak rintangan yang kami hadapi, tetapi justru dari sana kami belajar mengatur emosi, saling memahami, dan tidak merugikan orang lain. Saya bangga karena acara ini bisa terselesaikan dengan baik meski ada beberapa kendala kecil,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.
Empat hari pelaksanaan (19-22/8/2025), sekolah benar-benar terasa berbeda. Lapangan yang biasanya menjadi tempat upacara kini dipenuhi teriakan sorak-sorai dan tawa.
Balon-balon berwarna-warni menambah semarak suasana. Bahkan hujan gerimis yang sempat turun di hari ketiga tidak menyurutkan semangat peserta. Justru, banyak siswa mengatakan bahwa momen itu membuat suasana semakin seru dan tak terlupakan.
“Rasanya lega, bahagia, dan terharu bisa menyelesaikan semua lomba bersama-sama,” ungkap salah satu peserta dengan senyum lebar. Banyak siswa juga mengaku bahwa Satraya mengajarkan mereka arti kerja sama, kesabaran, serta bagaimana menghadapi kekalahan tanpa perlu menyalahkan orang lain.
Satraya diharapkan tidak berhenti hanya sebagai acara tahunan, tetapi menjadi tradisi yang terus berkembang. Dengan semangat persatuan dan kreativitas yang telah tertanam, SMA Muhammadiyah 7 Surabaya percaya bahwa setiap siswa bisa menjadi pribadi yang lebih tangguh, sportif, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Kepala SMA Muhammadiyah 7 Surabaya, Rufiah turut memberikan apresiasi atas suksesnya Satraya 2025. “Alhamdulillah, kegiatan Satraya tahun ini berjalan dengan lancar dan penuh keceriaan. Saya melihat bagaimana siswa-siswi belajar banyak hal dari kegiatan ini, mulai dari sportivitas, kerja sama, hingga pengendalian emosi. Ini sejalan dengan semangat sekolah kami dalam mendidik tidak hanya aspek akademik, tetapi juga karakter,”
“Terima kasih kepada panitia, guru, dan seluruh siswa yang telah berpartisipasi. Semoga Satraya bisa menjadi wadah kebersamaan yang terus berkembang setiap tahunnya,” ujarnya penuh bangga.(*)


0 Tanggapan
Empty Comments