
PWMU.CO – Sekolah Dasar Muhammadiyah 8 Tulangan, Sidoarjo (SD Muhdelta) menggelar peringatan Hari Kartini dengan penuh semangat melalui rangkaian acara yang tidak hanya meriah, tetapi juga sarat nilai edukatif pada Senin (21/4/2025).
Dengan mengusung tema ‘Bersama Batik Mengenal Kartini’, acara ini diselenggarakan di Gedung MBQ sekolah dan dihadiri oleh seluruh siswa kelas 4 hingga 6, serta para guru pendamping. Salah satu kegiatan utama dalam peringatan ini adalah pelatihan membatik yang menghadirkan narasumber inspiratif, Ike Maria.
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan semangat emansipasi kepada generasi muda, sekaligus memperkenalkan kembali nilai-nilai luhur budaya Indonesia melalui seni membatik.
Batik adalah kain bergambar yang dibuat secara khusus dengan cara menuliskan atau menerakan malam (lilin) panas pada permukaannya, kemudian melalui proses pewarnaan. Teknik ini telah diwariskan secara turun-temurun dan menjadi salah satu identitas budaya Indonesia yang telah diakui United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Tak benda Dunia sejak tahun 2009.
Dalam kegiatan tersebut, Ike Maria menjelaskan kepada para siswa tentang filosofi di balik motif-motif batik tradisional, serta proses pembuatan batik tulis yang memerlukan ketelitian dan kesabaran tinggi. Para siswa juga berkesempatan mempraktikkan secara langsung teknik dasar membatik dengan menggunakan canting, malam, dan kain mori.
Kegiatan membatik ini disambut dengan antusiasme luar biasa oleh para siswa. Meskipun sebagian besar dari mereka belum pernah mencoba membatik sebelumnya, mereka tetap sangat bersemangat mengikuti setiap tahapan prosesnya, mulai dari membuat pola di atas kain mori hingga mencelupkan canting ke dalam malam panas dan menggambarkannya dengan hati-hati.
Suasana Gedung MBQ sekolah dipenuhi dengan tawa, rasa ingin tahu, dan semangat untuk mencoba hal baru. Kegiatan ini tidak hanya menjadi pengalaman baru yang menyenangkan, tetapi juga mempererat kebersamaan antarsiswa melalui kerja kreatif.
“Saya baru tahu kalau membatik itu cukup rumit, tapi juga menyenangkan. Sekarang saya jadi lebih menghargai batik dan para pembuatnya,” ujar salah satu Siswi kelas 5 Suhail, Zulfa.

Sementara itu, Kepala SD Muhdelta, Saifudin Zuhri menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya sejak dini, sekaligus menghidupkan semangat emansipasi Kartini di era modern kepada seluruh siswa-siswi.
“Kami ingin para siswa tidak hanya mengenal Kartini melalui buku sejarah, tetapi juga merasakannya lewat kegiatan nyata seperti membatik. Ini adalah bentuk pembelajaran kontekstual yang menyenangkan,” ungkapnya.
Peringatan Hari Kartini di SD Muhdelta tahun ini membuktikan bahwa semangat sang pahlawan nasional masih relevan dan hidup dalam diri generasi muda. Melalui sentuhan edukasi, kreativitas, dan kehadiran narasumber inspiratif, semangat emansipasi terus dikobarkan demi mewujudkan Indonesia yang lebih maju.
Penulis Haris Editor Ni’matul Faizah


0 Tanggapan
Empty Comments