Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) dan Majelis Lingkungan Hidup (MLH) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyelenggarakan program Wakaf Pohon untuk Lahan Wakaf sebagai rangkaian Semarak Milad ke-113 Muhammadiyah. Kegiatan yang berlangsung pada (28–29/11/2025) ini menandai percepatan pendayagunaan lahan wakaf yang belum produktif melalui penanaman 1.113 bibit pohon.
Penanaman pohon dilakukan di atas tanah wakaf seluas 10 hektare di Kecamatan Cimarga serta di Desa Ciboleger dan Lebak Gedong. Total aset Persyarikatan Muhammadiyah yang telah tercatat di SIMAM mencapai 26.921 aset dengan luas 219.111.535 meter persegi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.426 aset atau 12.700.850 meter persegi masih berstatus belum produktif.
Sekretaris MPW PP Muhammadiyah, Mashuri Masyhuda, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kolaborasi strategis Persyarikatan Muhammadiyah dengan berbagai pihak sekaligus bentuk kepedulian terhadap lingkungan.
Ia menegaskan bahwa program ini tidak hanya mengoptimalkan potensi aset wakaf, tetapi juga menjadi wujud tanggung jawab dalam menjaga kelestarian hidup. Menurutnya, kerusakan lingkungan seperti deforestasi di kawasan hulu dan pesisir terbukti memicu bencana alam. Karena itu, penanaman pohon di lahan wakaf diharapkan menjadi benteng ekologis sekaligus sarana pendidikan karakter bagi generasi muda agar berakhlak terhadap alam.
Dalam kegiatan tersebut, sejumlah tokoh turut memberikan pandangan dan dukungannya. Prof Hilman Latief menyampaikan bahwa Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan terus meningkatkan produktivitas lahan wakaf secara berkelanjutan sebagai aksi nyata kepedulian lingkungan.
Ketua MLH PP Muhammadiyah, Dr. Azrul Tanjung, menjelaskan bahwa MLH juga menanam pohon-pohon langka yang mulai sulit ditemukan sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan.
Penasihat DWP Kemendikdasmen, Hj Masmidah Abdul Mu’ti, menambahkan bahwa keterlibatan guru dan pelajar dalam kegiatan penanaman pohon sejalan dengan program prioritas pemerintah terkait pendidikan karakter, khususnya pembentukan akhlak terhadap lingkungan.
Sementara itu, penasihat DWP Kemenhut, Hj Nurlaili Raja Antoni, menyampaikan komitmennya untuk terus mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

Chief Strategy Officer Prudential Syariah, Mayang Eka Putri, menegaskan bahwa keterlibatan korporasi dalam program penanaman pohon merupakan hal penting, dan pihaknya akan terus mendukung program terkait lingkungan.
Wakil Ketua MPW PP Muhammadiyah sekaligus Komisioner Baznas, Dr Rizaludin Kurniawan, S.Ag., M.Si., menyampaikan bahwa Baznas mendukung implementasi Green Zakat and Waqf Framework melalui pendayagunaan lahan wakaf dengan penanaman pohon produktif.
Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, antara lain Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang memberikan hibah dan wakaf 2.226 bibit pohon serta menjalin kerja sama terkait partisipasi masyarakat dalam pelestarian hutan.
Prudential Syariah berkontribusi melalui dukungan penanaman 1.000 pohon lewat Perjanjian Kerja Sama tentang Wakaf Manfaat Asuransi dan program CSR lingkungan.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah turut mendukung pendidikan karakter melalui keterlibatan 113 siswa dan guru dari Sekolah Rakyat serta SMK Muhammadiyah 1 dan 2 Lebak.
Kementerian ATR/BPN juga berperan dalam percepatan sertifikasi lahan wakaf dan masjid. Dukungan lain datang dari Baznas yang menguatkan implementasi Green Zakat and Waqf Framework untuk mewujudkan lahan wakaf produktif.
Jenis pohon yang ditanam dalam program ini beragam, meliputi durian, mangga, sukun, jambu air, petai, dan manggis. Untuk memastikan keberlanjutan perawatan saat masa awal pertumbuhan, masyarakat diberikan kesempatan berpartisipasi dalam program Wakaf Uang senilai Rp250.000 per pohon.
Skema ini diharapkan dapat mendukung perawatan selama tahun pertama sehingga pohon-pohon tersebut tumbuh optimal dan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan serta Persyarikatan.


0 Tanggapan
Empty Comments