Suasana upacara bendera di TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 36 Perumahan Pongangan Indah (PPI) Kabupaten Gresik pada minggu kedua tahun ajaran baru ini terasa berbeda. Senin (11/08/2025), seluruh ustadzah tampil istimewa dengan mengenakan busana batik khas Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) berwarna biru tua.
Momen ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Pimpinan Pusat Aisyiyah dalam rangka memperingati hari lahir IGABA, yang berdiri pada 10 Oktober 1997, sekaligus menjadi sarana untuk menumbuhkan semangat kebersamaan dan loyalitas anggota dalam memperingati Hari Ber-IGABA.
Koordinator Kesiswaan, Zulianah SPsi mengungkapkan bahwa upacara hari Senin ini memang berbeda dari Senin sebelumnya. Biasanya, para ustazah mengenakan seragam hijau-kuning. Namun, kali ini mereka mengenakan baju batik IGABA, sesuai dengan instruksi dari Pimpinan Pusat IGABA sebagai penanda awal penetapan “Hari Ber-IGABA”.
Zulianah juga menegaskan bahwa upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin ini sangat baik untuk menumbuhkan sikap disiplin anak-anak, sehingga sikap disiplin dalam segala hal dapat tertanam sejak usia dini. Selain itu, upacara juga menumbuhkan dan menanamkan rasa cinta serta kebanggaan terhadap negara. Karena saat upacara, selain membaca Pancasila, anak-anak juga menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
“Selain itu, bagi petugas upacara yang ditunjuk saat upacara, kegiatan ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri karena mereka bisa tampil di depan teman-temannya,” tuturnya.
Upacara yang berlangsung dengan khidmat ini dipimpin oleh para petugas cilik dari kelompok B2 Awan Biru yang tampil berani dan percaya diri. Mereka adalah Ananda Isqi sebagai pembaca Janji TK, Ananda Nafira sebagai pembaca susunan upacara, Ananda Ken sebagai pembaca Pancasila, dan Ananda Kautsar sebagai pemimpin upacara.
Mereka menjalankan tugasnya dengan sigap, mulai dari memimpin barisan, membacakan Pancasila, menyanyikan lagu Indonesia Raya, hingga membaca Janji TK ABA.
Sebagai pembina upacara, Ustazah Nur Latifah menyampaikan amanat yang mudah dipahami oleh para siswa. Dalam amanatnya, ia mengingatkan tentang pentingnya mematuhi tata tertib sekolah.
Pada sesi Interaksi ini, guru kelompok B1 Pelangi ceria ini Bertanya, “Anak-anak, sekarang kita sedang melakukan kegiatan apa ya?,” tanya Ustazah Nur Latifah membuka sesi interaksi.
Dengan serentak, para siswa menjawab, “Upacara!.”
Ustazah Nur Latifah kemudian mengarahkan pertanyaan tentang tujuan dari kegiatan tersebut, yang dijawab dengan antusias oleh siswa bahwa upacara melatih kedisiplinan dan keterampilan berbaris.
Ia kemudian melanjutkan dengan pemeriksaan atribut secara santai, khususnya bagi siswa laki-laki.
“Nah, sekarang yang muslim (anak laki-laki) pegang kepala. Siapa yang tidak memakai topi? Coba pegang dadanya. Siapa yang tidak memakai dasi? Lihat kakinya, apa sudah memakai sepatu hitam?,” ujarnya.
Ia pun memberikan apresiasi dan motivasi kepada seluruh siswa.
“Wah, adik Kelompok A hebat, semua memakai topi dan dasi, tapi masih ada yang memakai sepatu berwarna. Untuk kakak kelompok B, semangat ya! Yang hari ini belum memakai topi, dasi, dan sepatu hitam, Senin depan dipakai, ya. Kalian jadi contoh untuk adik-adik kelompok A. Ingat, sepatu warna-warni dipakai hari Kamis dan Jumat,” ucapnya mengingatkan.
Tak hanya tentang kedisiplinan di sekolah, Ustazah Nur Latifah juga menyampaikan pesan menyentuh tentang kebiasaan baik di rumah. Ia menekankan pentingnya sarapan sebelum berangkat ke sekolah dan tak lupa mengingatkan anak-anak untuk melaksanakan shalat Shubuh.
“Hari ini siapa yang bangun jam lima dan shalat Shubuh?,” tanyanya.
Sebagian besar siswa kelompok B pun menunjukkan antusiasme dengan mengangkat tangan.
“Subhanallah, hebat! Tetap semangat salat Subuh, ya, anak-anak,” tutupnya dengan penuh kasih.
Pesan-pesan ini diharapkan dapat menumbuhkan kedisiplinan dan karakter Islami pada diri anak-anak sejak usia dini. Upacara kali ini menjadi bukti komitmen TK ABA 36 PPI dalam mendidik siswa menjadi pribadi yang berakhlak mulia dan patuh pada aturan. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments