Lapangan AR Fakhruddin Square SD Muhammadiyah Gresik (SD Mugres) Kampus A menjadi saksi kemeriahan perayaan HUT ke-80 Republik Indonesia. Berbagai perlombaan digelar dan diikuti seluruh guru serta karyawan SD Mugres. Antusiasme tampak dari para peserta maupun sorakan dukungan murid-murid yang memadati pinggir lapangan, Jumat (15/8/2025).
Kepala SD Mugres Kampus A, Eka Meitasari SPd, menyampaikan bahwa ada dua jenis lomba yang diikuti para guru dan karyawan, yaitu Voli Sarung dan Estafet Air. Kedua lomba ini berhasil menghadirkan suasana penuh tawa sekaligus menguji kekompakan antartim.
“Perlombaan ini tidak hanya bertujuan untuk memeriahkan HUT ke-80 RI, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat hubungan persaudaraan antar guru dan karyawan SD Mugres,” ujarnya.
Voli Sarung: Adu Taktik di Balik Tirai Net
Menurut Meita, pertandingan Voli Sarung menjadi pembuka yang sukses menghadirkan gelak tawa. Guru dan karyawan dibagi menjadi dua tim, masing-masing beranggotakan empat orang.
Setiap tim menggunakan sehelai sarung yang dipegang bersama untuk menahan dan melambungkan bola. Bola diletakkan di tengah sarung, lalu secara kompak harus dilambungkan melewati net yang tertutup menuju area lawan.
“Net yang tertutup menjadi tantangan tersendiri. Para peserta harus saling berkoordinasi dan mengandalkan feeling untuk mengarahkan bola, karena mereka tidak bisa melihat pergerakan lawan secara langsung,” jelas Meita.
Sorak sorai dan tawa pecah setiap kali bola berhasil mendarat di area lawan atau justru meleset. Tim dengan perolehan poin terbanyak dari wasit akhirnya keluar sebagai pemenang.

Estafet Air: Basah-basahan Penuh Kekompakan
Keseruan berlanjut dalam perlombaan Estafet Air. Guru dan karyawan dibagi menjadi beberapa tim, masing-masing beranggotakan lima orang. Mereka berbaris memunggungi satu sama lain dan harus melemparkan plastik berisi air ke anggota tim di belakangnya tanpa boleh menoleh.
Konsentrasi dan kepercayaan menjadi kunci utama. Suasana semakin riuh ketika lemparan meleset atau mengenai tubuh peserta hingga membuat mereka basah kuyup. Gelak tawa pun tak henti terdengar.
“Tim yang berhasil mengumpulkan plastik air terbanyak di wadah terakhir dinobatkan sebagai pemenang,” ujar Meita.
Salah satu guru, Bintari Eka Permani SPd, mengungkapkan rasa senangnya bisa ikut serta.
“Lombanya seru banget, apalagi waktu main estafet air. Walaupun harus basah-basahan, tetap menyenangkan dan jadi pengalaman yang tak terlupakan,” ujarnya sambil tertawa. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments