SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) selalu berinovasi di bidang literasi. Sebagai sekolah aktif literasi nasional, SDMM mempunyai program kegiatan Reading Log mulai dari kelas 1 hingga kelas 6.
Program Reading Log merupakan program penguatan literasi yang dirancang untuk menumbuhkan kebiasaan membaca secara rutin sekaligus melatih kemampuan refleksi siswa terhadap apa yang mereka baca.
Program ini disusun berdasarkan level kemampuan membaca siswa, sehingga dapat memberikan tantangan dan dukungan yang sesuai dengan perkembangan mereka.
Program ini bertujuan untuk menguatkan literasi siswa secara konsisten dan teratur, serta mandiri untuk mencatat jurnalnya.
Program Reading Log ini terintegrasi dalam mata Pelajaran Bahasa Indonesia dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran setiap pekan.
Melalui integrasi ini, kegiatan membaca dan menulis tidak hanya menjadi aktivitas tambahan, tetapi menjadi bagian dari proses pembelajaran formal yang sistematis.
Tes Level Kemampuan Membaca
Di jenjang kelas 2, kegiatan Reading Log berfokus pada memahami esensi Reading Log itu seperti apa dan bagaimana alurnya, serta instruksi terkait Reading Log yang bisa dilakukan secara mandiri dan teratur. Target kegiatan ini di jenjang kelas 2 adalah untuk penguatan literasi terutama dalam membaca dan menulis.
Pada awal kegiatan, siswa kelas 2 mengikuti tes level membaca di perpustakaan Hachi SDMM pada bulan Agustus 2025. Tes ini Bernama Introductory Reading Comprehension Test (IRCT), yaitu tes penentuan level kemampuan membaca.
Penentuan levelnya antara level 1 atau level 2, dalam waktu 1 menit siswa yang kecepatan membacanya di bawah 40 kata per menit (kpm), dan pemahamannya dibawah 75%, maka dinyatakan berada di level 1. Sedangkan siswa yang Kecepatan membacanya di atas 40 kpm, dan pemahamannya diatas 75%, maka dinyatakan berada di level 2.
Indikator Tes Level Membaca
Indikator dalam tes level ini disusun oleh pustakawan SDMM, yaitu Kazue Salzabella Rachelinda. Pustakawan yang akrab disapa Ustadzah Bella ini mengungkapkan “Indikator tes level diambil dari beberapa jurnal artikel, baik internasional maupun nasional yang dimodifikasi disesuaikan dengan kemampuan rata-rata siswa SDMM,” ujarnya.
Kegunaan tes level ini adalah sebagai alat skrining untuk siswa kelas 2 masuk dalam kategori level 1 atau level 2 bukan sebagai label. Dengan demikian, siswa akan lebih mudah memahami buku yang dibaca sesuai dengan kemampuannya.
Kegiatan yang Menantang
Pada kegiatan Reading Log yang dilakukan di perpustakaan Hachi, siswa diberi waktu satu pekan untuk menuntaskan buku cerita yang sudah dipinjam. Buku cerita yang bisa dibaca siswa adalah buku cerita yang ber-Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris seperti Dongeng, Fabel, Cerita Rakyat, Novel, dan sebagainya.
Pada pekan berikutnya, siswa diminta untuk mereview isi buku dengan menceritakan kembali menggunakan bahasa mereka sendiri.
Untuk kelas reguler, siswa meminjam buku cerita yang ber-Bahasa Indonesia, dan review dilakukan dalam bahasa Indonesia, sedangkan untuk International Class Program (ICP), siswa meminjam buku cerita yang ber-Bahasa Inggris, dan review dilakukan dalam bahasa Inggris.
Setiap siswa yang berhasil menyelesaikan review akan mendapatkan paraf dan skor dari guru pendamping pada lembar review yang dimasukkan dalam map Reading Log.
Setelah itu, mereka diperbolehkan meminjam buku berikutnya dengan level yang sama. Apabila siswa telah menuntaskan 15 buku bacaan beserta review-nya, maka mereka berhak untuk naik ke level berikutnya.
Fiona, siswa kelas 2 Prisma mengaku antusias dalam kegiatan ini. “Reading Log di kelas 2 ini lebih menantang dari kelas 1. Saya bisa belajar lebih teliti, fokus dan berani untuk menceritakan kembali isi buku, serta menjawab pertanyaan dari ustadzah,” ujarnya.
Melalui kegiatan Reading Log kelas 2 ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi yang lebih mendalam sekaligus memupuk karakter mandiri dan percaya diri pada diri siswa.(*)
0 Tanggapan
Empty Comments