PWMU.CO – Pada Sabtu (2/8/2025) pagi, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik resmi menggelar kegiatan puncak Milad ke-108 Aisyiyah di lantai 4 Gedung Dakwah Muhammadiyah (GDM) Kabupaten Gresik.
Acara yang diikuti oleh 425 peserta ini disambut dengan penuh antusias, terutama saat Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur, Dra Rukmini Amar MAP menyampaikan sambutannya dari atas mimbar.
Dalam sambutannya, ia menyoroti tema Milad ke-108 Aisyiyah tahun ini yang berkaitan dengan isu ketahanan pangan, yakni “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional.”
Menurutnya, ketahanan pangan berkaitan erat dengan pola konsumsi generasi saat ini, khususnya anak-anak.
“Banyak makanan olahan yang tidak menjamin kesehatan bahkan dapat merusak tubuh, dan hal inilah yang menjadi perhatian Aisyiyah,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya membiasakan anak-anak, terutama usia taman kanak-kanak, untuk mengonsumsi makanan sehat.
“Apakah anak-anak kita mau makan sayur? Inilah pentingnya ketahanan pangan, terutama bagi anak usia dini,” tuturnya.
Ia juga mengimbau kepada warga Aisyiyah agar tidak hanya berlomba-lomba dalam kegiatan Jumat Berkah, tetapi juga menjadikan hari-hari lainnya sebagai hari berkah dengan aktif memberikan makanan sehat bagi anak-anak taman kanak-kanak.
“Karena terkadang, meskipun berasal dari keluarga yang mampu, anak-anak TK belum tentu mau makan di rumah. Inilah yang harus diperhatikan dalam pola makan mereka,” sambungnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa penyebab manusia sakit dapat ditelusuri dari empat pola, yaitu pola pikir, pola makan, pola perilaku, dan pola lingkungan.
“Dan yang terakhir, tentu saja karena kehendak Allah,” tegasnya.
Dalam paparannya, Bu Rukmini juga menyampaikan bahwa di Aisyiyah juga terdapat program kemandirian ekonomi, yang mengajarkan bagaimana ibu-ibu mengatur keuangan keluarga.
“Dengan memanfaatkan lahan dan menanam sendiri, secara otomatis anggaran belanja keluarga dapat berkurang,” jelasnya.
Selain itu, dalam sambutannya, Rukmini mengingatkan agar tidak terlalu sering mengajukan proposal. Ia menekankan pentingnya membuat kegiatan yang diminati banyak orang sehingga dapat menggerakkan pihak lain untuk berinvestasi.
Ia juga berpesan untuk menjadikan masjid sebagai pusat kegiatan yang ramah anak dan menyelenggarakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat.
Di bidang kesehatan, Rukmini menjelaskan bahwa penanganan kasus stunting tidak hanya ditujukan kepada ibu hamil, tetapi juga perlu dimulai sejak usia anak-anak, khususnya usia taman kanak-kanak.
“Anak-anak diupayakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang dapat merusak atau menghambat tumbuh kembangnya, melainkan diberikan makanan bergizi seimbang,” imbuhnya.
Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa Aisyiyah memiliki 10 komitmen perempuan berkemajuan yang mencakup berbagai bidang, salah satunya adalah kemanusiaan universal yang terkait dengan kesehatan.
Menurut Rukmini, jika suatu daerah memiliki rumah sakit Muhammadiyah atau Aisyiyah, perlu dilakukan pembinaan terhadap dokter, perawat, dan tenaga kesehatan lainnya agar memahami Undang-Undang Kesehatan secara menyeluruh, yang mencakup kesehatan jasmani, rohani, sosial, dan spiritual.
“Orang yang pelit itu artinya kesehatan sosialnya terganggu,” celetuknya, disambut gelak tawa para peserta.
Ia melanjutkan, bahwa membuang sampah pada tempatnya pun belum tentu dilakukan oleh semua orang. Oleh karena itu, orang yang membuang sampah sembarangan masuk dalam kategori sakit secara spiritual.
Di akhir sambutannya, Ketua PWA Jawa Timur periode 2022-2027 itu menyampaikan ucapan selamat Milad ke-108 Aisyiyah sekaligus memberikan pesan kepada seluruh peserta.
“Selamat Milad ke-108 Aisyiyah. Mudah-mudahan akan banyak perubahan positif ke depannya. Yang perlu dilakukan adalah mendidik perempuan, karena perempuan adalah tiang negara. Jika perempuan tidak dididik, maka negara akan hancur. Insya Allah, perempuan siap dididik menjadi tiang negara di bawah bimbingan tiang jaler,” pungkasnya yang disambut tepuk tangan dan gelak tawa seluruh peserta. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments