Upaya meningkatkan daya saing, kualitas, dan kuantitas pendidikan terus menjadi perhatian para stakeholder MTs Muhammadiyah 3 (Muga) Sumberrejo, Bojonegoro, dalam mewujudkan sekolah berkemajuan dan berkeadaban.
Hal ini diwujudkan dengan keikutsertaan Kepala MTs Muga Sumberrejo Khoerul Isnaini, S.Pd., bersama Wakil Kepala Bidang Kesiswaan Machmud Shofi, M.Pd.I., dalam kegiatan In House Training (IHT) bertajuk Road to SPMB Sukses dengan tema “Menciptakan Sekolah Unggul dan Sukses PPDB 200%”. Kegiatan berlangsung di Gedung Dakwah PDM Bojonegoro, Jumat–Sabtu (5–6/12/2025).
Hadir sebagai pemateri tunggal, Dr. H. Mulyana, M.Psi., motivator dan praktisi pendidikan nasional yang dikenal piawai dalam pendampingan sekolah unggul. Ia memaparkan konsep Road to SPMB Sukses 2026/2027.
Dalam paparannya, Mulyana menegaskan bahwa Bojonegoro memiliki peluang besar untuk memajukan pendidikan, khususnya sekolah dan madrasah Muhammadiyah. Ia menekankan dua indikator utama kesuksesan sekolah, yaitu jumlah murid yang banyak (minimal tiga rombel per angkatan), serta pengelolaan SPP yang proporsional dan berbanding lurus dengan pelayanan serta fasilitas.

Ia memberikan ilustrasi tentang sekolah-sekolah besar yang berhasil berkembang karena pengelolaannya profesional dan didukung layanan prima.
Pada sesi pemaparan, ia mengajukan pertanyaan kepada peserta IHT tentang makna kepala sekolah. Hal itu memantik perhatian peserta untuk memahami peran strategis kepala sekolah dalam memastikan keberlangsungan pembiayaan dan peningkatan mutu pendidikan.
Ia menyarankan agar sekolah memberikan pilihan besaran donasi atau infaq pendidikan kepada orang tua sesuai kemampuan, dengan tetap memastikan peserta didik dapat diterima.
“Yang penting anaknya masuk dan sekolah bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ia juga berpesan agar kepala sekolah dapat menaikkan kesejahteraan guru secara bertahap, memperbanyak kegiatan promosi dan jejaring, aktif mengikuti rapat, workshop, dan kerja sama lintas lembaga, dan tidak terjebak pada zona nyaman hanya karena posisi sekolah berada di desa atau kecamatan.
“Peran kepala sekolah itu 30 persen di dalam sekolah dan 70 persen di luar sekolah,” tegasnya.
Lima Strategi Membesarkan Sekolah
Mulyana menyampaikan lima strategi untuk membesarkan sekolah:
- Membuat produk unggulan yang berbeda.
Misalnya, memotivasi siswa agar mampu masuk ke sekolah favorit dan berprestasi di jenjang selanjutnya, serta menguatkan hubungan dengan orang tua. - Meningkatkan kualitas akademik dan nonakademik.
- Cerdas mendapatkan siswa baru.
- Aktif melakukan promosi dan pemasaran.
- Mengemas program sekolah dengan menarik dan relevan.
“Indikator sekolah sukses adalah ketika banyak siswanya diterima di sekolah unggulan. Itu akan menaikkan brand sekolah,” ujarnya.
Wakil Kepala Bidang Kesiswaan MTs Muga Sumberrejo, Machmud Shofi, M.Pd.I., menyampaikan bahwa pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan sekolah saat ini.
“Pelatihan ini urgen dan sesuai tantangan pendidikan, khususnya dalam meningkatkan keberhasilan SPMB. Hasilnya akan segera kami sosialisasikan untuk persiapan SPMB 2026/2027,” ungkapnya.
Pada akhir hari pertama, setiap sekolah mendapat tugas mengisi formulir berisi peluang, tantangan, dan strategi SPMB untuk dipresentasikan pada hari kedua. Hasil presentasi kemudian diserahkan kepada pemateri dan Majelis Dikdasmen PDM Bojonegoro untuk ditindaklanjuti di masing-masing sekolah.


0 Tanggapan
Empty Comments