Search
Menu
Mode Gelap

Tak Hanya Cuan, Wirus MA Al-Ishlah Pamerkan Kreativitas Santri di Bazar Spektakuler

Tak Hanya Cuan, Wirus MA Al-Ishlah Pamerkan Kreativitas Santri di Bazar Spektakuler
pwmu.co -
Penjaga Bazar Besma nampak sedang menjalankan dagangannya (sandal ukir karya santri) kepada pengunjung lapak (Habib Chirzin/PWMU.CO)

PWMU.CO – Kewirausahaan (Wirus) Madrasah Aliyah (MA) Al-Ishlah Sendangagung, Paciran, Lamongan, Jawa Timur, memanfaatkan hari kedatangan santri baru tidak hanya untuk meraih keuntungan atau cuan semata.

Dengan menggelar lapak aneka karya seni santri, mereka ingin unjuk kebolehan di hadapan tamu wali santri yang membludak pada hari pertama masuk pondok, Sabtu–Ahad (5–6/7/2025).

Kegiatan gelar lapak yang dimotori oleh Badan Eksekutif Santri Madrasah Aliyah (Besma) Al-Ishlah ini berada di bawah bimbingan para guru, antara lain: Hj Freti Fatmawati SE MPd, Wilda Safira Elsafira SAg, dan Lailatul Maghfiroh.

Dalam lapak bazar ini, Wirus MA Al-Ishlah menjual beragam hasil karya santri yang dikerjakan di sela-sela kesibukan mereka mengikuti kegiatan pondok. Barang-barang yang dijual mulai dari mukena, jilbab, tempat kartu, baju muslim dan muslimah, parfum, dompet, notebook, sandal ukir, sajadah, tote bag, dan tempat pensil.

Penjaga lapak bazar Besma mengaku senang bisa diberi kesempatan menjual hasil karya santri. Mereka merasa bangga difasilitasi oleh madrasah untuk bisa mengembangkan kewirausahaan serta menstimulasi karya seni yang produktif dan marketable. Bahkan, mereka mampu meraup omzet penjualan hingga jutaan rupiah.

“Ini maha karya santri. Kita bikin dengan penuh ketulusan untuk seni dan sengaja dikoleksi serta diekspresikan dalam bentuk lapak. Di sini ada kepuasan karena karya ini dilihat oleh banyak orang dan ada apresiasi berharga untuk kita,” ujar Asifah Nur Aisyah, salah satu santri Al-Ishlah yang bertugas menjaga lapak di sudut Masjid Al-Ishlah ini.

Iklan Landscape UM SURABAYA

Tak hanya mencari keuntungan, lapak bazar Besma ini juga ajang gelar karya seni santri, nampak santri menjaga lapak sambil mengukir sandal sebagai komoditas karya nan artistik dan menarik (Gondo Waloyo/PWMU.CO)

“Sambil jualan kita juga mengerjakan ukiran sandal yang imut, artistik, dan kekinian. Pas banget bagi santri yang memang memiliki tradisi memberi tanda sandal dengan mengukir sandal,” tambah Ayu Wardah, santri putri Ponpes Al-Ishlah kelas XII ini.

Dia juga menambahkan, “Ide menjual sandal ukir ini berasal dari hobi santri yang gemar mengukir sandal. Di antara ukiran itu ada yang menarik, dipuji guru, dan katanya layak jual. Dari sini kita coba tawarkan di lapak ini.”

Tim Wirus MA Al-Ishlah:

  1. Asifah Nur Aisyah
  2. Najma Tsaqba Setia
  3. Ayu Wardah
  4. Febby Eka Dewi Rahma
  5. Kautsar
  6. Vanisha Ainun Nabilla
  7. Yulia Wanda Sari Illiyyun
  8. ’Ayus Madidah
  9. Zahrotul Mufidah
  10. Masyita Cahya Aisyah Qolbi
  11. Nur Izzati Nafisah
  12. Dea Raunaqi

Penulis Gondo Waloyo Editor Zahra Putri Pratiwig

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments