Search
Menu
Mode Gelap

Tingkatkan Kualitas Asesmen, SD Mumtaz Gelar Workshop Penyusunan Soal SAS

Tingkatkan Kualitas Asesmen, SD Mumtaz Gelar Workshop Penyusunan Soal SAS
Para wali kelas dan guru mengikuti Worskhop Pembuatan Soal SAS. Foto: Indira/PWMU.CO
pwmu.co -

Menyongsong pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS), SD Mumtaz menyelenggarakan workshop intensif penyusunan soal berbasis numerasi dan literasi. Kegiatan yang berlangsung di Aula Gedung 1 ini diikuti oleh seluruh wali kelas dan guru mata pelajaran. Workshop menghadirkan narasumber ahli, Ria Puspitasari, M.Pd, untuk membekali para pendidik dalam menyusun instrumen penilaian yang berkualitas dan relevan.

Dalam pemaparannya, Ria Puspitasari menegaskan bahwa soal SAS masa kini harus dirancang untuk mengukur lebih dari sekadar ingatan.

“Kita perlu beralih dari soal yang hanya menagih memori menuju soal yang mampu menggali kemampuan bernalar dan memecahkan masalah. Karena itu, kita fokus pada dua jenis soal utama: numerasi dan literasi, yang masing-masing memiliki konteks, konten, dan level kognitifnya sendiri,” jelasnya.

Kerangka Penyusunan Soal Numerasi

Ria memaparkan tiga pilar utama dalam penyusunan soal numerasi, yaitu:

A. Konteks Numerasi:
Soal harus dikaitkan dengan dunia nyata, baik konteks personal (aktivitas keseharian siswa) maupun budaya saintifik (fenomena sains dan teknologi).

B. Konten Domain Numerasi:
Mencakup Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar, serta Data dan Ketidakpastian.

C. Level Kognitif Numerasi:
Berjenjang mulai dari L1 (Knowing/pengetahuan), L2 (Applying/penerapan), hingga L3 (Reasoning/penalaran).

Kerangka Penyusunan Soal Literasi

Untuk soal literasi, kerangka penyusunannya meliputi:

Iklan Landscape UM SURABAYA

  1. Konteks Literasi: Personal, sosial budaya, dan saintifik.
  2. Level Kognitif Literasi:
  • L1: Access and Retrieve (mengakses dan mengambil informasi)
  • L2: Interpret and Integrate (menginterpretasi dan mengintegrasikan)
  • L3: Evaluate and Reflect (menilai dan merefleksi)

Antusiasme Peserta

Workshop berlangsung interaktif dengan sesi praktik langsung, di mana para guru menyusun dan merevisi soal berdasarkan kerangka yang telah dipelajari.

Salah satu peserta, Indah Nurma Sari, guru Matematika kelas 4, menyampaikan kesannya.

“Melalui workshop ini, saya belajar lebih banyak dan lebih detail tentang framework pembuatan soal. Selama ini mungkin kita fokus pada ‘apa yang ditanyakan’, tetapi sekarang kita belajar ‘untuk apa dan bagaimana cara menanyakannya’, agar siswa lebih kritis dan memahami proses di balik sebuah jawaban,” ujarnya.

Harapan dari Pihak Sekolah

Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Rizky Johan, dalam sambutan penutup menyampaikan harapan agar ilmu yang diperoleh dapat diterapkan secara konsisten.

“Ilmu yang telah diberikan oleh Ibu Ria jangan berhenti di ruangan ini. Saya berharap seluruh wali kelas dan guru mapel dapat mengaplikasikan penyusunan soal SAS sesuai kerangka yang dipelajari. Tujuan akhirnya adalah menstandarkan kualitas asesmen sehingga benar-benar mampu mengukur dan mendorong kompetensi dasar siswa dalam numerasi dan literasi, sesuai fondasi Kurikulum Merdeka,” tuturnya.

Melalui workshop ini, SD Mumtaz menegaskan komitmennya untuk terus berinovasi dalam bidang pendidikan, memastikan bahwa proses evaluasi pembelajaran selaras dengan tuntutan zaman dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan. (*)

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments