Tingkatkan Layanan Tumbuh Kembang, Logika Kids Gelar Pelatihan Sensory Seeking

PWMU.CO – Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan tumbuh kembang anak, Logika Kids menggelar kegiatan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pada Rabu (30/4/2025) di kantor pusat Logika Kids. Kegiatan dimulai sejak pukul 07.30 dan diikuti seluruh staf, mulai dari terapis, pendamping, hingga tim administrasi.

Kegiatan yang merupakan bagian dari program pengembangan berkelanjutan ini menghadirkan Direktur Logika Kids, Ibu Dwi Fitria Aini, sebagai pemateri. Ia menyampaikan materi bertajuk “Teori Sensory Seeking: Gejala Hipersensitif dan Hiposensitif pada Vestibular, Proprioseptif, dan Tactile.”

Dalam pemaparannya, Bu Dwi menjelaskan pentingnya sistem sensorik dalam perkembangan anak, khususnya anak dengan hambatan tumbuh kembang. Ia memaparkan bagaimana perbedaan respons sensorik baik yang berlebihan (hipersensitif) maupun yang kurang peka (hiposensitif) mempengaruhi sistem vestibular (keseimbangan), proprioseptif (kesadaran tubuh), dan tactile (sentuhan).

“Memahami respons sensorik anak sangat penting agar kita bisa memberikan stimulasi yang tepat. Terutama untuk anak berkebutuhan khusus, pendekatan tidak bisa disamaratakan,” jelasnya.

Antusiasme Peserta dan Studi Kasus

Pelatihan berlangsung interaktif. Para peserta aktif berdiskusi, mengajukan pertanyaan, hingga membahas studi kasus yang mereka alami selama mendampingi anak.

“Kegiatan ini sangat bermanfaat. Materinya mudah dicerna dan sangat aplikatif. Saya jadi lebih paham menyikapi kebutuhan sensorik tiap anak,” ungkap Elyna, salah satu peserta.

Para peserta juga tampak antusias mencatat poin-poin penting yang dapat langsung diterapkan dalam sesi terapi harian mereka. Momen ini menjadi ruang refleksi sekaligus pemantik semangat untuk terus meningkatkan mutu pelayanan.

Komitmen Layanan Berkualitas

Kegiatan ini menunjukkan komitmen Logika Kids untuk terus meningkatkan kualitas layanan melalui penguatan kapasitas tim. Ke depan, pelatihan serupa akan menjadi agenda rutin sebagai bagian dari evaluasi dan peningkatan kompetensi.

“Kami ingin setiap anak merasa nyaman, dipahami, dan ditangani sesuai kebutuhannya. Karena setiap anak itu unik dan luar biasa,” ujar Bu Dwi menutup sesi pelatihan.

Dengan bekal pemahaman mendalam tentang sensory seeking, para pendamping diharapkan dapat menghadirkan layanan yang lebih adaptif, personal, dan menyenangkan bagi anak-anak dan keluarga yang mereka dampingi.

Penulis Helmy Choiriyanto Editor M Tanwirul Huda