
PWMU.CO – Menyambut tahun pelajaran 2025/2026, TK Aisyiyah 05 Surabaya mengadakan pembinaan guru dengan tema Menjadi Guru Berkarakter di TK Berbasis Karakter.
Hadir sebagai narasumber, Najib Sulhan. Selain sebagai Ketua PCM Mulyorejo, ia juga merupakan penulis dan fasilitator pendidikan karakter nasional. Turut hadir pada kesempatan ini pengurus PAUD Dasmen PCA Kenjeran, Agustina Susi Utami dan Siti Saro, Rabu (09/07/2025).
Dalam sambutannya, Anik Hariyati selaku kepala sekolah berharap agar TK Aisyiyah yang setiap tahun menerima lebih dari 100 murid baru dapat terus dipertahankan. Tentu dengan membangun branding yang nyata, terutama dalam pembentukan karakter sejak dini.
“Kami berharap anak-anak lebih meningkat lagi karakternya dan itu dimulai dari guru yang berkarakter. Untuk itulah kami sengaja mengadakan pembinaan karakter untuk guru,” demikian ujarnya.
Najib Sulhan mengawali materi dengan memberikan pertanyaan kepada guru tentang perbedaan akhlak, adab, serta karakter. “Ada yang tahu tentang perbedaan akhlak, adab, maupun karakter?”
Suasana hening sejenak, lalu ada guru yang mengangkat tangan. Setelah diberi kesempatan, guru pun menjawab.
Selanjutnya, Najib meluruskan jawaban dari para guru dengan menyampaikan sebuah hadis. “Sesungguhnya Muhammad saw diutus ke dunia untuk menyempurnakan akhlak.”
“Dengan demikian, sesungguhnya akhlak itu ada yang tercela dan ada yang terpuji. Nabi Muhammad ditugaskan agar mampu menjadikan manusia memiliki akhlak terpuji dan meninggalkan akhlak tercela,” sambungnya.
Najib juga memaparkan tentang adab. “Sesungguhnya adab itu implementasi dari akhlakul karimah atau akhlak yang terpuji. Untuk itulah, setiap berbicara mengenai adab, berarti berbicara kebaikan,” ucapnya.
Selanjutnya dijelaskan tentang karakter seorang guru. Untuk menjadi guru yang berkarakter, ada empat tangga yang harus dilalui.
Pertama, guru yang kehadirannya diterima oleh murid. Kedua, guru yang menyenangkan bagi murid. Ketiga, guru yang dipercaya oleh murid. Keempat, guru yang kehadirannya dirindukan oleh murid.
Sebagai akhir pembahasan, Najib memberikan lima tips dalam mendidik anak, yaitu keteladanan, belajar adab sebelum belajar ilmu pengetahuan, menyadari bahwa setiap anak itu unik. Kemudian, memberikan pengalaman, dan memberikan rangsangan dengan pertanyaan.
Penulis Ruhama Editor Zahra Putri Pratiwig


0 Tanggapan
Empty Comments