Ujian lisan atau Imtihan Syafawy di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan Jawa Timur menciptakan atmosfir ujian lebih serius bagi santrinya, hal ini diungkapkan oleh Wakil Pengasuh Ponpes Al-Ishlah, Drs KH Agus Salim Syukran M.P.dI melalui WhatsApp, Ahad (7/12/2025).
Menurut dosen Sekolah Tinggi Ilmu al Quran dan Sains Al-Ishlah (STIQSI) Lamongan ini, selain ujian tulis, di Ponpes Al-Ishlah, ujian lisan diberlakukan untuk empat pelajaran, bahasa Arab, bahasa Inggris, praktik ibadah, dan hafalan Quran.
“Untuk bahasa Arab dan Inggris, ujian lisan dimaksudkan untuk mengukukur kemampuan bicara siswa, juga penguasaan kosa kata dan tata bahasa. Karena, pembelajaran bahasa di pondok ini, selain diarahkan pada penguasaan teori, juga ditekankan pada kemampuan komunikasi aktif atau praktik berbahasa,” terang ayah 3 anak ini.
Lanjutnya, untuk pelajaran ibadah dan bacaan/hafalan Quran, tujuannya adalah untuk memastikan siswa memiliki kemampuan yang baik dalam dua bidang tersebut. Sebagai pelajar muslim, apalagi di lingkungan pesantren, sudah seharusnya mereka memiliki kemampuan yang baik dalam hal ibadah dan keunggulan dalam bacaan/hafalan Al-Quran.
“Selain tujuan akademik, ujian lisan juga dimaksudkan untuk menambah motivasi dan semangat siswa dalam belajar. Biasanya siswa akan lebih serius belajar karena menghadapi tantangan ujian lisan,” ungkapnya.
Kepercayaan Diri
Ujian lisan juga dimaksudkan untuk menumbuhkan kepercayaan diri siswa dalam menghadapi ujian di hadapan penguji. Menghadapi penguji langsung, tentu butuh kesiapan mental, tidak hanya penguasaan materi mata pelajaran.
Sementara itu, salah satu santri Al-Ishlah kelas XII A-1, Elva Syarifuddin mengaku, ujian lisan butuh persiapan belajar lebih kompleks, hal itu karena ujian lisan lebih lengkap dan jawabnya langsung berhadapan dengan penguji.
“Ujian lisan tentu lebih berat, harus menguasai materi dan juga mental karena cara jawabnya harus face to face, kalau nervous bisa dawn dan hilang semua hafalan yang telah disiapkan,” ujar santri asal Bojonegoro ini.
Kendatipun demikian, ujian lisan yang dilaksanakan persemester ini efeksnya lebih terasa. Jadi ini menjadi pemicu belajar yang efektif dan santri menjadi fokus akan tujuan hadir di Ponpes Al-Ishlah ini, ‘To Al-Ishlah What Are You Looking For’ pertanyaan yang dipampang di gerbang asrama itu selalu terngiang di telinga setiap santri, khususnya saat ujian seperti hari-hari ini. (*)


0 Tanggapan
Empty Comments