Search
Menu
Mode Gelap

Ustadz Imam Munir Berpulang: Muhammadiyah Lumajang Kehilangan Sosok Penuntun yang Teduh

Ustadz Imam Munir Berpulang: Muhammadiyah Lumajang Kehilangan Sosok Penuntun yang Teduh
pwmu.co -
Ustadz Imam Munir (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Duka mendalam menyelimuti warga Muhammadiyah Lumajang. Salah satu tokoh sepuh yang disegani, Ustaz H. Imam Munir, wafat pada Senin dini hari, 30 Juni 2025, di Rumah Sakit Muhammadiyah Lumajang. Almarhum menjalani perawatan intensif sejak Kamis (26/6/2025), setelah sebelumnya dirawat di Surabaya.

Pukul 03.30 WIB, sebuah pesan singkat dikirimkan oleh Ahmad Fathillah—putra almarhum sekaligus Ketua Corps Muballigh Muhammadiyah (CMM) Lumajang—kepada staf Lazismu. Isinya singkat, tapi penuh makna: “Mohon siapkan ambulans.”

Tak berselang lama, kabar wafatnya Imam Munir menyebar cepat melalui grup WhatsApp warga Persyarikatan. Apa yang semula hanya kabar burung, pelan-pelan menjadi kenyataan yang sulit diterima. Sosok teladan, yang selama ini menjadi penyangga sunyi di balik langkah Persyarikatan, telah pergi untuk selamanya.

Sosok yang Tenang dan Penuh Keteladanan

Bagi banyak orang, almarhum bukan hanya sekadar penasihat struktural Muhammadiyah. Ia adalah simbol ketenangan, pemimpin yang membimbing dengan akhlak, dan pribadi yang mampu menjembatani perbedaan tanpa menciptakan jurang.

“Beliau adalah figur yang tidak banyak berbicara, tapi sekali berpendapat, semua mendengarkan. Ucapannya selalu penuh kebijaksanaan,” ujar Suharyo AP, sahabat dekat sekaligus mantan Ketua PDM Lumajang.

Ia melanjutkan, “Pak Imam bukan hanya penasihat, tapi guru kehidupan. Seperti akar yang tersembunyi tapi menopang pohon besar: tidak terlihat, namun sangat menentukan.”

Iklan Landscape UM SURABAYA

Mengabdi dalam Diam, Menyatu dalam Gerakan

Kehadiran Imam Munir selalu dirasakan dalam forum-forum penting Muhammadiyah Lumajang. Meski sering kali hanya diam menyimak, kontribusinya selalu nyata. Ia tidak mencari sorotan, tetapi justru menjadi cahaya yang menuntun dalam gelapnya kebingungan.Sikapnya yang lembut namun tegas, sabar namun kokoh dalam prinsip, menjadi teladan bagi kader-kader muda. Dalam dirinya, keikhlasan bukan sekadar konsep, melainkan praktik hidup sehari-hari.

Prosesi Pemakaman dan Doa Kader

Jenazah almarhum rencananya akan disalatkan di Masjid Al-Kautsar, yang berada tak jauh dari Kantor Kemenag Lumajang, usai shalat Dhuhur. Selanjutnya, jenazah akan dibawa ke Masjid Al-Ikhlas, Bagusari, dan dimakamkan di TPU Bagusari, Kelurahan Jogotrunan.Selamat jalan, Ustaz Imam Munir. Kepergianmu bukan akhir dari segalanya. Jejakmu adalah pelita yang akan terus membimbing langkah generasi selanjutnya. (*)

Penulis Teguh Imami Editor Wildan Nanda Rahmatullah

Iklan pmb sbda 2025 26

0 Tanggapan

Empty Comments