PWMU.CO-Begitu meninggalkan bulan Ramadhan, orang-orang beriman masuk dalam zona tidak aman lagi. Sebab pengendali puasa telah lepas. Kebiasaan lama bisa kumat lagi menggerogoti predikat muttaqin.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof Dr Thohir Luth dalam Kajian Ahad pagi dan halal bihalal Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pare bertempat di halaman RS Muhammadiyah, Ahad (23/6/2019).
Ketika orang berpuasa masuk dalam zona aman. Menurut dia, ada pengendali nafsu. Menahan diri tidak mem-bully, rasan-rasan. Ada upaya meningkatkan ibadah.
”Puasa beneran, shalat beneran, bahkan ditambah shalat sunnah, infak pun tidak tanggung-tanggung, semua merasa aman karena terkendali dalam satu momen bulan Ramadhan,” katanya.
Dia mengungkapkan sebuah penelitian, bulan Ramadhan berpengaruh besar pada perilaku manusia muslim. Di luar Ramadhan tidak pernah shalat, tiba-tiba rajin shalat begitu masuk Ramadhan. Tidak pernah membaca Alquran, tiba-tiba ikut tadarus saat Ramadhan tiba. Bahkan orang tidak jujur, berubah jujur di dalam bulan Ramadhan.
Karena itu, sambung dia, benarlah kata Nabi saw, semua setan dibelenggu, pintu surga dibuka luas, pintu neraka ditutup rapat-rapat.
”Tetapi hadits ini tidak berlaku bagi orang yang kesetanan. Terbukti dalam bulan Ramadhan masih ada sandal hilang, banyak surat suara juga hilang, digelembungkan, kecurangan Pemilu, maraknya korupsi. Ini bukti mereka sedang kesetanan,” tandasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Melihat perilaku buruk kambuh lagi ini, Thohir Luth berseloroh, selepas Ramadhan ini para setan minta pensiun dini. ”Kata setan, ya Tuhan, tugas kami sudah selesai. Perkenankan kami minta pensiun dini karena negeri ini sudah banyak manusia berperangai layaknya setan. Bahkan lebih setan daripada setan beneran,” guraunya diiringi tawa undangan.
Karena itu, dia berpesan, masuk Syawal berhati hatilah. Kita masuk dalam zona tidak aman. Jangan sampai kita menjalankan tugas setan. Yaitu menjerumuskan diri dan orang lain ke jalan sesat. (Dahlansae)