PWMU.CO – Tasyakuran pengeboran pondasi perdana pembangunan gedung baru SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik berjalan lancar di lahan baru Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo nomor 162, Rabu (3/7/19) siang.
Selain Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Gresik, pimpinan amal usaha Muhammadiyah, dan beberapa warga sekitar, tampak hadir Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Gresik Puji Hastutik, Kepala Desa Randuagung Suwaibah, Ketua Majelis Dikdasmen PDM Gresik Dodik Priambada, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Gresik Kota Baru (GKB) Muhammad Djufri, Ketua Panitia Pembangunan Ahmad Mujaddid, dan Kepala Smamsatu Ainul Muttaqin.
Puji Hastutik mengatakan, proyek ini adalah pekerjaan besar yang nilai bangunannnya lebih dari Rp 60 miliar. “Tapi Allah Maha Kaya, karena membangun sekolah dengan niat yang tulus untuk pendidikan. Itu berarti turut membangun negara ini,” ujarnya memotivasi.
Sementara itu Ahmad Mujaddid mengatakan, proyek seluas 7.700 meter persegi ini akan diselesaikan dalam waktu 10 bulan. “Insyaallah April 2020 sudah selesai,” ungkapnya.
Menurutnya, bangunan utama sembilan lantai dengan dua lantai roof top berbentuk damar kurung (lampion berbentuk persegi khas Gresik), dome Smamsatu, asrama putra 4 lantai, dan asrama putri 4 lantai bisa menghabiskan dana Rp 63 miliar. “Semoga dengan dipindahkannya Smamsatu di sini bisa menjadi lebih baik,” kata anggota Majelis Dikdasmen PDM Gresik ini sambil tersenyum.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah MPdI berharap permulaan pekerjaan gedung baru ini mendapat restu dan doa dari semua pihak. “Dan mudah-mudahan yang terkait dengan pembangunan diberi kesehatan, keteguhan hati, komitmen, dan istiqamah sehingga tugas ‘menghijrahkan’ Smamsatu dari Jalan KH Kholil ke Jalan Dr Wahidin Sudirohusodo berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Taufiqullah mengatakan, ada dua hal yang perlu dipahami dalam rangka menghijrahkan Smamsatu yaitu i’aadah dan al islah. Ia menjelaskan, i’aadah berarti hijrah dalam rangka memperteguh nilai-nilai Al Islam yang ditanamkan pendahulu pendiri Smamsatu, yaitu Islam sebagai rahmatan lil alamin dan Islam berkemajuan. “Sedangkan al islah berarti semangat untuk melakukan pembangunan dan perbaikan,” tambahnya.
Ibu sebagai Pondasi Pendidikan
Usai ceramah Taufiqullah meminta undangan wanita, yaitu Puji Hastuti MSi, Lurah Randu Agung Hj Suwaibah, dan anggota Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Gresik Endang Suhermin untuk meletakkan secara simbolis adonan semen ke batu sebagai pertanda pondasi perdana pembangunan gedung baru Smamsatu.
Hal itu mendapat apresiasi dari Ketua Majelis Hukum dan HAM PDA Kabupaten Gresik Nur Hidayati. Menurutnya, pondasi pendidikan di dunia adalah ibu. “Sejatinya kaum perempuan adalah peletak dasar nilai kehidupan yang pertama dan utama dalam kehidupan ini. Maka saya sangat menghargai cara yang dilakukan Ketua PDM memberi kesempatan pada para ibu,” jelasnya.
Ia berharap dengan adanya para srikandi, gedung baru Smamsatu menjadi lebih kokoh, semakin inovasi, dan tetap be the first. “Semoga Allah memberi kemudahan dan kelancaran sehingga tahun pelajaran 2020 nanti sudah bisa menempati gedung sekolah di lahan baru ini,” ujarnya. (Estu Rahayu/Nina Yovanti WNS)