PWMU.CO – Komitmen Nasyiatul Aisyiyah ramah dan peduli pada anak diwujudkan dengan adanya educare pada kegiatan Pelatihan Kurikulum PAUD 2013 yang diadakan Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) di Aula Graha Wiyata Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP), Jalan Ketintang Wiyata Nomor 15 Surabaya, Jumat-Ahad (5-7/7/19).
Bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, pelatihan bertema ‘Kurikulum PAUD 2013: Wujudkan Generasi Unggul, Mandiri, dan Islami’ ini diikuti 80 guru dan pengelola PAUD Nasyiatul Aisyiyah se-Indonesia.
Ketua Departemen Pendidikan PPNA Husnul Khotimah SPsi SHI MSc mengatakan, educare merupakan sarana bermain yang edukatif, khususnya bagi buah hati kader Nasyiah saat berkegiatan. “Di mana saat ibu-ibu berkegiatan di Nasyiah, tetap tidak meninggalkan peran sebagai orangtua. Jadi masih dekat dengan buah hatinya,” jelasnya, Ahad (7/5/19).
Dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta itu menjelaskan, PPNA bekerja sama dengan panitia lokal dari Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jawa Timur telah menyiapkan layanan educare bagi peserta dan panitia yang membawa buah hatinya. “Tidak hanya mainan edukatif dan tempat tidur, kami juga telah menyiapkan beberapa petugas yang akan mendampingi dan menjaga anak-anak bermain saat ibunya sedang beraktivitas di Nasyiah,” ujarnya.
Kepada PWMU.CO, salah satu petugas educare Siti Fatimah mengaku sudah biasa mendampingi anak-anak. “Mengasyikkan sebenarnya, dengan adanya variasi mainan yang dimainkan sesuai perkembangan imajinasinya, seperti bongkar pasang,” ungkapnya.
Saat melaksanakan tugasnya mendampingi anak-anak peserta dan panitia pelatihan, Fatimah mengatakan tak semuanya berjalan lancar. “Ada juga yang berebut mainan karena merasa punya temannya yang mengasyikkan,” kisahnya.
Baginya, inilah momen yang cukup sulit untuk ditaklukkan. “Dialihkan ke mainan yang lain pun tidak mau, maunya yang dibawa temannya. Jadi harus ekstra keterampilan merayu dan mengalihkan perhatian,” kata dia.
Hal senada juga diungkapkan Elok Dwi Kusumaningtyas yang bertugas mendampingi anak-anak bersama Fatimah. “Susahnya ketika mereka rebutan mainan terutama anak laki-laki, maunya masing-masing menang. Kalau anak perempuan gak ada konflik, anteng berteman walau gak kenal serasa sudah berteman lama,” jelasnya.
Melihat keakraban dan segala tingkah laku anak-anak di educare, Elok mengaku bangga dengan mereka. “Ada yang usianya lebih tua itu malah bantu kami untuk menjaga yang bayi. Mereka juga akhirnya bersosialisasi dengan teman-teman barunya, bahkan dari propinsi yang berbeda di Indonesia,” ujarnya.
Hervina Emzulia, ibunda Maria Al Qibtiya (3) mengaku tenang putrinya berada di educare saat ia bertugas di acara pelatihan. “Bagus. Mainannya lumayan banyak. Maria betah,” ungkapnya.
Berikut nama anak-anak mengikuti ibunya menjadi panitia atau peserta di pelatihan ini:
- Radinka Faustin Hanifah (5 tahun)
- Achmad Fathoni Taufik (6 tahun 7 bulan)
- M Rakan Nabatah (13 tahun)
- Ahmad Kamil Al Faqih (5 bulan)
- Mafaza (6,5 tahun)
- Qolbi (4 tahun)
- Nawaf (1,5 tahun)
- Aqil Rafa Isyrqi E (8 tahun)
- Azhar Rayyan Irsyadiy (3 bulan)
- Firdaus Azmi Nabil (20 bulan)
- Azfar Muhammad Alim (8 bulan)
- Arsyadana Hamka Himada (10 bulan)
- Assyifaa Salsabila Mafaza (7,4 tahun)
- Birru Binar Matahari (7 tahun)
- Azfar Bagaskoro (4 tahun)
- Maria Al Qibtiya (3 tahun)
(Vita)
Discussion about this post