PWMU.CO-Musyawarah Daerah XVI Pemuda Muhammadiyah Kota Blitar yang dibuka Ahad (21/7/2019) ini menghangat. Apalagi dalam proses penjaringan bakal calon sebelumnya terjadi silang pendapat. Pembahasan syarat-syarat pecalonan menjadi panas karena bisa menjadi alat menjegal atau memasukkan calon.
Ketua Panitia Pemilhan Musyda Gunawan, tahap penjaringan ini diwarnai interupsi oleh sejumlah cabang menyoal syarat usia calon ketua baru. “Dalam AD/ART batas maksimal ketua itu 40 tahun. Sempat ada yang minta ditambah menjadi 43 tahun,” kata Gunawan dihubungi Ahad (21/7/2019).
Usulan yang tak sesuai AD/ART itu, kata dia, tidak bisa dipenuhi karena menabrak aturan organisasi. ”Akibat penolakan usulan itu ada sejumlah cabang mengancam memboikot Musyda,” tambahnya.
Panlihda,sambung Gunawan, lantas menggelar rapat untuk menyelesaikan persoalan ini. Hasilnya, permintaan penambahan batas usia tersebut diakomodasi bukan pada syarat ketua melainkan pada tim formatur.
Kendati begitu pihaknya masih mendengar ada ketidakpuasan dari sejumlah cabang dengan hasil rapat tersebut. “Padahal dalam AD/ ART, batas maksimal untuk calon tim formatur sama yakni 40 tahun,” ujarnya.
Dalam tahap penjaringan ini ada tujuh bakal calon ketua dan 22 orang bakal calon tim formatur. Setelah proes seleksi tinggal lima orang calon ketua dan 21 calon tim formatur yang akan dipilih oleh peserta Musyda.
Gunawan menyebut, dari lima calon tersebut akan dipipilh seorang ketua yang sekaligus sebagai ketua tim formatur dalam menyusun kepengurusan baru. Sedangkan dari 21 orang calon tim formatur akan diambil 8 orang yang bakal membantu ketua dalam menyusun pengurusnya.
“Jadi nanti 9 orang ini secara otomatis akan menjadi pimpinan daerah. Nanti mereka di-deadline untuk menyusun kepengurusan baru,” terangnya.
Sementara Nur Rozik, ketua Steering Comitte Musyda mengatakan, Musyda digelar empat tahun sekali. Tidak hanya menentukan ketua dan pengurus baru, momen tersebut merupakan sarana evaluasi dan arena pertanggungjawaban kepengurusan lama. Forum Musyda juga merancang rencana dan aksi strategis Pemuda Muhammadiyah empat tahun kedepan.
Dijelaskan, peserta Musyda adalah utusan cabang dan ranting. Tercatat ada 21 ranting yang bakal mengirimkan dua peserta. Ada tiga cabang yang mengirimkan tiga utusan sebagai peserta. “Mereka nanti memiliki satu suara untuk memilih ketua dan satu suara memilih tim formatur,” katanya.
Di lokasi terpisah Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kota Blitar Ali Wahono SPdi Mkes menambahkan, dinamika dalam proses pemilihan pengurus menandakan banyak pemikiran di antara kader. Paling utama tetap dalam kerangka regenerasi dan soliditas organisasi.
”Selama ini Pemuda Muhammadiyah Blitar bisa bersinergi dengan lembaga atau organisasi lain dalam menjalankan tugas pelopor dan penyempurna amanah Muhammadiyah di masyarakat. Misalnya, dengan menurunkan tim ketika terdapat sejumlah musibah yang terjadi di indonesia. Kami bersama pengurus pusat juga menurunkan tim untuk membantu muslim Rohingnya,” tutur Ali.
Dia berharap segala kebaikan atau program yang telah dilaksanakan dapat disempurnakan oleh pengurus periode mendatang. (Rozik)