PWMU.CO – Keluarga besar Muhammadiyah Jombang menggelar Silaturahim Ke-9, di Lapangan Kecamatan Jogoroto Jombang, Ahad (28/7/19). Pada acara yang diadakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jombang setiap empat bulan sekali ini, hadir sekitar 4.000 peserta.
Silaturahmi kali ini terasa istimewa karena dihadiri oleh Mendikbud Muhadjir Effendy, Bupati Jombang Munjidah Wahab, Sekretaris Pimpinan Wilayah Muhammdiyah Jatim Tamhid Masyhudi, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Fauzan.
Dalam sambutannya, Ketua PDM Jombang Dr Ir Abdul Malik menyampaikan terima kasih atas keterlibatan Banser dalam silaturahim ini. “Terima kasih kepada Banser yang turut mengamankan acara ini bersama Kokam. Semoga kerja sama ini bisa berlanjut dalam berbagai kegiatan,” ucapnya.
Munjidah Wahab mengapresiasi terjalinnya ukhuwah Islamiyyah kedua ormas ini: Muhammadiyah-NU dalam kegiatan ini. Bahkan, dia berharap adanya tabligh akbar di Jombang yang melibatkan keduanya. “Sebagai pengurus Muslimat, saya berharap ada kegiatan tabligh akbar yang melibatkan Muhammadiyah-NU di Jombang,” harap dia.
Bupati perempuan itu juga menjanjikan kendaraan bagi warga Aisyiyah Jombang yang menjadi pengembira dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo tahun depan.
Menimpali sambutan Bupati Jombang, Muhadjir Effendy menegaskan bila ukhuwah Muhammadiyah-NU terjalin, maka 75 persen persoalan di negeri ini akan selesai. “Sebab, mayoritas umat Islam di Indonesia adalah Muhammadiyah dan NU,” ujar mentri yang sering memakai kopyah ini.
Di akhir sambutan, Mendikbud mengajak warga Muhammadiyah bershalawat. Dengan suara khasnya, Muhadjir melantunkan Raqqat Aynaya Sauqan. Shalawat yang berisikan kerinduan kepada Nabi Muhammad itu disambut dengan hadirin dengan ucapan, “Assalamu alika ya Rasulallah. Assalamu alaka ya Habiballah“.
Menyaksikan bacaan shalawat itu Bupati yang sekaligus Ketua Muslimat NU Jombang pun memberikan apresiasi.
Dalam kegiatan tersebut, ditandatangani pula nota kesepakatan Gerakan Literasi antara Pemerintah Kabupaten Jombang dengan UMM. (*)
Kontributor Muhammad Ainun Najib.
Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post