PWMU.CO – Salah satu penulis buku ajar pondok pesantren Muhammadiyah (pontrenmu) Samsul Huda mengatakan penggunaan buku ajar di seluruh pontrenmu adalah bagian dari mengamankan karya besar Persyarikatan.
“Maka, jangan ragu untuk menerapkan buku ajar pontrenmu ini sebagai rasa bangga terhadap karya Persyarikatan,” katanya dalam acara Silaturahmi Pesantren Muhammadiyah Jatim dan Sosialisasi Penggunaan Buku Ajar.
Acara diadakan oleh Lembaga Pengembangan Pesantren (LP2) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (LWM) Jatim di Aula Mas Mansyur Gedung Muhammadiyah Jawa Timur Jalan Kertomenanggal IV/1 Surabaya, Selasa (30/7/19) tersebut diikuti 115 mudir ma’had se-Jatim.
Ustad Samsul, panggilan akrabnya, menyebutkan, salah satu tujuan dibuatnya buku ajar ini adalah untuk mewujudkan standarisasi lulusan pontrenmu sebagaimana diperbincangkan di Muktamar Makassar. Yakni, mahir berbahasa Arab dan Inggris, lancar membaca kitab kuning, serta hafalan hadisnya tidak kurang dari 250.
“Nah, buku ajar ini sebagai bukti kalau kita ingin melakukan standarisasi lulusan pontrenmu,” tegasnya.
Ustad Samsul menyatakan buku ajar ini adalah paket komplet karena memiliki tiga kriteria, yakni berbahasa Arab, telah sesuai dengan Kurikulum 2013 (K13), dan nuansa Muhammadiyah-nya kental.
“Buku ajar ini sudah tersitematis sedemikian rupa karena sudah ada peta konsep, struktur pengajaran, dan lainnya. Jadi buku ajar ini ibaratnya menu siap saji,” ungkapnya.
Meski demikian, ia menyebutkan, ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam penerapan buku ajar pontrenmu ini. “Penerapan buku ajar ini butuh guru, metode pembelajaran, dan sarana prasarana yang baik,” tandasnya. (*)
Penulis Aan Hariyanto. Editor Mohammad Nurfatoni.