PWMU.CO – Pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak di sembilan belas kabupaten/kota se-Jawa Timur dijadwalkan dihelat pada bulan September 2020 mendatang.
Sejumlah nama santer dikabarkan masuk bursa calon bupati dan wakil bupati dalam pesta demokrasi tersebut. Tak terkecuali dari kalangan kader Persyarikatan Muhammadiyah.
Ketua Umum Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Jawa Timur Andreas Susanto menyambut baik kader Persyarikatan yang dilirik masuk bursa calon bupati atau wakil bupati.
“Sudah waktunya kader Persyarikatan mendiasporakan dirinya menjadi kader bangsa dengan maju menjadi calon kepala daerah,” ujarnya kepada PWMU.CO, Rabu (31/7/19).
Andreas pun mendorong kader Persyarikatan Muhammadiyah yang masuk bursa untuk serius maju mencalonkan diri menjadi calon kepala daerah. Terutama para alumni IMM.
“Kita, DPD IMM Jatim siap men-support penuh alumni yang mencalonkan diri karena itu tanggungjawab secara moral kita sebagi kader. Di manapun kita berada,” tuturnya.
Menurut Andreas, Pilkada serentak 2020 adalah momentum yang tepat bagi kader Persyarikatan untuk tampil memimpin sebuah daerah.
“Kita perlu mengambil peran dalam Pilkada 2020. Kita tidak boleh jadi penonton. Maka, kader Persyarikatan harus berani tampil dan jadi pemenang,” tegasnya.
Andreas menilai, sejumlah kader Persyarikatan yang dikabarkan masuk bursa sangat layak menjadi calon bupati atau wakil bupati. Salah satunya adalah Suli Daim, yang dikabarkan siap maju dalam di Lamongan.
“Pak Suli Da’im sangat layak karena punya pengalaman menjadi Anggota DPRD Jatim tiga periode. Jadi DPD IMM Jatim mendukung penuh Pak Suli Da’im maju Pilkada serentak. Sudah waktunya bagi Pak Suli Daim untuk tampil menjadi calon kepala daerah di tempat asalnya Lamongan,” tandasnya. (*)
Penulis Aan Hariyanto. Editor Mohammad Nurfatoni.