PWMU.CO – Sswa-siswa SD Muhammadiyah 2 Gresik tampak mencari kelas masing-masing untuk memulai kegiatan perdana ekstrakulikuler, Jumat, (2/8/19). Rupanya tiap ekstrakulikuler (ekskul) sudah disiapkan kelas dan pembimbing masing-masing.
Kepala Urusan Kesiswaan Luluk Subaidah SP mengatakan, pada tahun pelajaran ini ada 14 ekstrakulikuler yang siap dipilih siswa dalam pegembangkan bakat dan hobi.
“Meliputi bahasa Inggris, memanah, musik angklung, catur, jurnalistik/wartawan cilik, robotik, teater, Hizbul Wathan, karawitan, tapak suci, renang, drumband, futsal, dan climbing,” jelasnya.
Bu Luluk—sapaan Luluk Subaidah— menambahkan, ekstra life skill yang tahun sebelumnya banyak diminati siswa putri, tahun ini sudah masuk di intra muatan pelajaran. “Karena itu ada beberapa ekstra baru untuk menggantikan dan dapat menampung seluruh siswa, yang pelaksanaannya serentak pada jam sekolah di hari Jumat.
Menurut dia, pembaharuan perlu dilakukan agar ekstra di SD Muda Ceria—julukan SD Muhammadiyah 2 Gresik—tetap segar. Ekstra baru itu memanah dan climbing. “Juga ada ekstra yang ingin kita hidupkan kembali adalah ekstra jurnalistik atau wartawan cilik,” terangnya.
Dia melanjutkan, “Ada satu ekstra khas di SD Muda Ceria yang kita kembangkan lagi yaitu karawitan yang dilaksanakan pada hari Sabtu. Ekstrakulikuler ini juga merupakan salah satu ujung tombak prestasi di SD Muda Ceria,” tambahnya.
Yogi Setia Prakarsa, pembina ekstra memanah dari Muslim Archers Community (MAC) Gresik menjelaskan, memanah merupakan olahraga yang berbahaya, karena itu membutuhkan pelatih yang sudah profesional.
Menurutnya, manfaat memanah adalah melatih kedisiplinan, kesabaran, fokus, dan juga bisa memperbaiki postur tubuh pada bagian dada, punggung dan lengan. “Jika tidak sabar dan emosi yang kita keluarkan maka akan menjadi tidak fokus sasaran,” terangnya.
Penggagas MAC bersama Nur Wahid ini mulai menjelaskan kepada siswa ekstra memanah mulai posisi berdiri, memegang busur dan anak panah, serta menfokuskan sasaran.
Tsabita Maylaffayza Daimah, siswa kelas III AR. Sutan Mansur, lebih memilih ekstra robotik, meski hampir semua siswa laki-laki yang mengikutinya. Karena yang ikut sedikit bisa lebih konsentrasi, dan senang sekali karena Jumat depan akan diajari membuat robot,” ujarnya sambil tertawa. (*)
Kontributor Ian Ianah. Editor Mohammad Nurfatoni.