PWMU.CO-Teriakan warga pinggiran rel di jembatan Bogor Trade Mall (BTM) tak cukup cepat bagi Nurul Fitri (19) untuk menghindar dari kereta api yang melintas cepat. Nahas. Dia langsung teriak kesakitan ketika kakinya terlindas roda-roda kereta.
Orang-orang berdatangan menolong Fitri. Mereka langsung terkejut melihat kaki kanan Fitri tak lagi utuh lagi. Yusuf Supriadi, suaminya, juga datang ke lokasi itu. Dia segera membopong istrinya ke RS PMI Bogor.
Yusuf menceritakan, kejadian itu Senin (12/8/2019) malam. Fitri ngobrol dengan teman-temannya di rel kereta api dekat BTM. Mereka mengabaikan ada KA Pangrango jurusan Bogor-Sukabumi semakin dekat. Asyik bercerita tak menyadari bahaya menghampiri.
”Waktu itu saya juga ikut ngobrol. Kemudian saya pamit ke warung membeli cemilan,” katanya. Kurang lebih 10 menit Yusuf beranjak dari lokasi itu mendengar teriakan orang-orang. Dia pun bergegas menuju lokasi kejadian. Betapa kagetnya dia saat melihat kondisi istrinya dengan kaki terpotong.
Kondisi Fitri yang opname di Ruang Dahlia RS PMI makin membaik. Kakinya dibebat perban. Dia sudah bisa tersenyum dan berbincang dengan teman-temannya yang bezuk. Tapi masih perlu memulihkan kondisi mentalnya. Beradaptasi dengan kondisi kakinya yang sekarang.
Lazismu dan Alfamart mengunjungi Fitri di RS, Kamis (15/8/2019) sore. Menyerahkan kursi roda. Kursi roda itu donasi pelanggan Alfamart. Lazismu menyerahkan santunan dari donatur Rp 5 juta untuk membantu biaya rumah sakit.
Budi Santoso dari Alfamart mengatakan, semoga kursi roda ini bisa meringankan aktivitas Fitri dan segera pulih.
Sore itu Anang Kosim, ayah Fitri bersama istrinya pasrah menerima kejadian yang menimpa anak satu-satunya itu. Dia berkata, Fitri dan Yusuf belum lama menikah sudah diuji dengan cobaan ini.
Yusuf sehari-hari bekerja di bengkel sepatu di Bogor. Kini Yusuf tidak bekerja untuk sementara waktu karena menunggui istrinya. (*)
Penulis Nazhori Author Editor Sugeng Purwanto