PWMU.CO – Peringati Satu Abad Taman Kanak-Kanak Aisyiyah atau Aisyiyah Bustanul Athfal, Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jawa Timur menggelar lomba penulisan esai.
Dra Suharti M, ketua panitia, mengungkapkan lomba yang bertema ‘Terimakasih Aisyiyah, Aku Alumni TK Aisyiyah Bustanul Athfal’ ini merupakan program sinergi Lembaga Kebudayaan dan Lembaga Pengembangan dan Penelitian Aisyiyah (LPPA) PWA Jawa Timur.
“Tujuan dari lomba menulis esai ini adalah untuk mengetahui apresiasi masyarakat terhadap TK Aisyiyah yang usianya melampaui republik ini,” jelas Suharti yang juga Ketua Lembaga Kebudayaan PWA Jatim pada PWMU.CO Kamis (2/8/19)
Lulusan Program Pascasarjana Universitas 17 Agustus 1945 Program Studi Psikologi Pendidikan ini mengatakan, lomba terbuka untuk semua alumni TK Aisyiyah se-Jatim.
Sebagai bukti bahwa peserta adalah alumni TK Aisyiyah, wanita kelahiran Pulau Sambu Kepulauan Riau 4 Agustus 1961 ini menyampaikan, setiap peserta yang mengirimkan naskah harus melampirkan scan ijazah TK Aisyiyah.
Suharti yang pernah 17 tahun menjadi kepala sekolah di dua SD Muhammadiyah ini juga menjelaskan persyaratan lainnya, naskah yang dikirim belum pernah dimuat di media massa, baik secara online maupun cetak. “Naskah diketik dalam ukuran kertas A4, dengan spasi 1,5 cm dan terdiri dari 1500 kata,” tambahnya.
Adapun waktu pengiriman esai telah dibuka sejak 18 Agustus 2019 dan akan ditutup pada 7 September 2019 mendatang. “Naskah dan scan ijazah beserta scan KTP dikirim ke alamat email walida_pwa@yahoo.co.id,” jelasnya.
Menurut ibunda Rusti Qonitah Aisyah dan
Rusti Syarifah Annisah ini, pengumuman lomba akan diupload di Instagram: @walida_pwajatim dan @aisyiyahjawatimur. “Selain itu juga dapat dilihat di website PWA Jatim dengan alamat: jatimaisyiyah.or.id,” ujarnya.
Dalam lomba penulisan ini akan diambil juara I,II, dan III. “Untuk juara akan diajak dinner bersama Pimpinan Pusat Aisyiyah (PPA) di Yogyakarta,” terang ibu yang pernah meraih peringkat II Kepala Sekolah Berprestasi se- Kota Surabaya selama tiga tahun berturut-turut. “Dan untuk 50 esai terbaik akan diterbitkan dalam sebuah buku antologi,” kata Suharti. (*)
Kontributor Arifah Wikansari. Editor Mohammad Nurfatoni.