PWMU.CO – Perjalanan Rihlah Dakwah IV aktivis Muhammadiyah-Aisyiyah Jatim ke Singapura dan Malaysia 17-20 Agustus 2019 yang diikuti pewakilan dari beragai kabupaten dan kota, menyisakan kenangan dan keberkahan yang luar biasa.
Menerima tamu dari negeri asal (Indonesa) terlihat sangat menggembirakan bagi anggota Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah (PRIM) dan Pimpinan Ranting Istimewa Aisyiyah (PRIA) Klang Lama, Kuala Lumpur, Malaysia, Senin (19/8/19).
Ada tujuh PRIM dan lima PRIA yang berkumpul di aula di bawah rumah susun Klang Lamaitu. Tampak kesibukan mereka sebagai tuan rumah untuk memberikan penghormatan istimewa. Mereka mempersiapkan suguhan daerah asal, yakni makanan khas Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Gresik.
Suguhan itu menambah gairah makan kami bak di kampung sendiri. Apalagi saat acara sesi foto bersama, semua pingin mengabadikan kenangan indah ini.
Usai acara seremonial, ada acara saling tukar sovenir dari PRIM ke Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim dan sebaliknya. Sedangkan dari PRIA ke Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Jatim dan sebaliknya.
Selain bertukar bingkisan, dalam kesempatan bincang-bincang dengan ibu-ibu Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia dan PRIA, PWA Jatim juga menyerahkan sepotong kain batik sebagai promosi bahan baju batik berlogo Aisyiyah. Batik produksi ibu-ibu Aisyiyah Kabupaten Pasuruan itu agar dapat disyiarkan kepada seluruh anggota di sana sebagai bagian dari dakwah Aisyiyah untuk mencintai produksi organisasi.
Gayung bersambut. Saat menunggu kepulangan di bandara, sudah ada permintaan postingan aneka warna dasar kain batik, dalam rangka memenuhi harapan dan selera warna baju berlogo Aisyiyah. Kami pun segera berkoordinasi kepada produsen batik, Nurita Iza Rosdiany, yang kebetulan Sektretaris Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kabupaten Pasuruan yang merangkap Sekretaris PKK Kabupaten Pasuruan.
Postingan gambar aneka warna kain batik menghiasi postingan kami kepada Wakil Ketua PCIA Malaysia Nuriyatun Nafiah. Respon jempol menghiasi jawaban WA dia, tanda senang menerimanya. Di akhir jawaban, kami beri penjelasan bahwa di situ adalah gambar daun matoa yang berserakan. Itu bisa diganti dengan gambar Menara Kembar, ikon negeri Malaysia. Jadinya menjadi elok nian jika yang memakainya adalah para anggota PCIA dan PCIR di Malaysia. Semoga jejaring ekonomi kreatif ini membawa keberkahan. (*)
Oleh Dra Hj Siti Dalilah Candrawati MAg, Ketua Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur.
Majelis PAUD Dasmen PDA Sidoarjo Adakan Pelatihan Pengurusan Izin Operasional dan NIB
Tangkapan layar Pelatihan Pengurusan Izin Operasional dan Penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB)Majelis PAUD Dasmen Pimpinan...
Discussion about this post