PWMU.CO – “Jangan jadi seorang guru yang mempunyai sifat lagha.” Itulah kutipan kultum Subuh yang dituturkan Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Gresik Dr Taufiqullah MPd, Sabtu (31/8/19).
Menurut Ustadz Taufiq, sapaannya, sifat lagha dalam Alquran dijelaskan dalam surat Luqman ayat 6 yang artinya: “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna (lahwal hadits) untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olok. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.”
Ustadz Taufiq menyampaikan itu dalam kegiatan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB) yang dilaksanakan rutin satu bulan sekali oleh Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) GKB. Acara diikuti oleh seluruh guru dan karyawan empat sekolah yang ada di bawah naungannya.
Taufiqullah yang mengisi kultum dengan tema “Tugas Seorang Guru” menjelaskan ada beberapa hal yang harus diminta seorang guru kepada Allah. Pertama, guru harus meminta kepada Allah sebagai sumber ilmu. “Mintalah ilmu bermanfaat yang menjadi kebutuhan manusia.”
Kedua, mintalah ilmu yang sudah dimiliki agar terus bertambah sesuai dengan perkembangan zaman. Seperti yang tertuang dalam surat Al Alaq ayat 5, “Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.”
Ketika kita mentransfer ilmu, sambungnya, kita sedang menjalankan tugas sebagai wakil Allah. “Sebagai guru, kita tidak boleh cepat berpuas diri untuk berhenti belajar seperti sabda Rasulullah SAW, ‘Tuntutlah ilmu sejak buaian sampai liang lahat.’,” ujarnya.
Dia menjelaskan, maksud dari buaian ialah bayi yang masih dalam gendongan seorang ibu sampai dengan ajal menjemput. Ustadz, Taufiq juga berpesan kepada semua guru untuk menjaga tutur katanya agar bisa dicontoh. “Jangan jadi lagha, banyak omong tapi tidak ada manfaatnya,” pesannya. (*)
Kontributor Disa Yulistian. Editor Mohamad Nurfatoni.