PWMU.CO-Diundang ceramah di Pondok Pesantren Al Fattah Banjarsari Buduran Sidoarjo, Ahad (8/9/2019) menjadikan Sekretaris PWM Jatim Ir Tamhid Masyhudi ini bernostalgia.
Dia menceritakan, 42 tahun yang lalu dia menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Ponpes Al Fattah. ”Dulu saya dititipkan orangtua di sini. Selain numpang tidur, juga diharapkan bisa ngaji makno. Tiga tahun di sini gak bayar. Dikasih makan bahkan sering diajak nglencer,” kata Tamhid Masyhudi mengundang tawa para santri.
”Kalau tidak mau tertinggal dan bisa menjadi bagian dari perubahan serta peradaban, maka kalian harus giat belajar dan disiplin,” tuturnya. ”Hidup ini hanya sekadar mampir, kalau tidak dimanfaatkan rugi,” sambungnya.
”Ada yang ingin kuliah di Mesir?” tanya Tamhid kepada para santri.
”Ada,” jawab santri.
”Kalau mau, belajar yang sungguh-sungguh. Hafalkan Alquran karena dengan hafal Alquran kalian bisa masuk ke perguruan tinggi ternama bahkan kuliah keluar negeri,” sambungnya.
Dia berdoa semoga kelak para santri menjadi orang-orang yang sukses. ”Sukses saya ini adalah berkat doa almarhum KH Ahmad Subroto ketika saya mondok dulu,” tandasnya.
Ponpes Al Fattah didirikan oleh almarhum KH Ahmad Subroto 44 tahun yang lalu. Tepatnya tahun 1975. Pengajian ini digelar di Masjid Baiturrahim. Masjid yang berada dalam komplek ponpes mampu menampung seluruh santri yang berjumlah 490 anak ditambah wali santri.
Pengajian dimulai pukul 09.00. Himpunan Santri Al Fattah menunjuk Enggar Abi Manyu dan Noval Firmansyah, keduanya santri kelas 11 sebagai pembawa acara. Menggunakan kombinasi dua Bahasa Arab dan Inggris.
Pembacaan Alquran oleh Faris Firmasyah, santri kelas 10, yang membacakan surat al Kahfi ayat 109. Disambung sambutan dari Direktur Pondok Ustadz Fauzan Lc.
”Pesantren mengundang takoh-tokoh untuk mengisi kajian agar menjadi inspirasi bagi santri,” kata putra bungsu pendiri ponpes ini. (*)
Penulis Heri Siswanto Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post