PMWU.CO– Abon Duri Bandeng produk inovasi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) lolos PHBD (Program Holistik Bina Desa) yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti.
Ketua Tim PHBD UMG Ainur Rosyidah menjelaskan, Desa Leran, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, dipilih sebagai desa yang akan mendapatkan pembinaan terkait produk tersebut.
“Desa Leran dipilih karena banyaknya masyarakat desa yang bermata pencaharian sebagai petani tambak ikan bandeng. Selain itu masyarakatnya banyak yang mengolah ikan bandeng menjadi olahan ikan bandeng tanpa duri atau bandeng presto,” ujarnya pada PWMU.CO, Senin (16/9/19).
Nah, lanjutnya, dari olahan bandeng presto tersebut banyak menyisakan limbah duri yang dibuang begitu saja. “Oleh karena itu Tim PHBD UMG berinovasi membuat olahan dari duri bandeng menjadi abon duri bandeng,” ujarnya.
Ainur Rosyidah menjelaskan program ini diawali dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Leran terkait bagaimana cara mengolah duri bandeng menjadi abon duri bandeng.
“Program sosialisasi dan pembuatan abon duri bandeng dilakukan secara bertahap sejak Agustus hingga November 2019. Dan pendampingan kepada masyarakat dilakukan selama enam bulan untuk memastikan kualitas produksi,” jelasnya.
Dia menembahkan, abon duri bandeng sendiri memiliki kandungan kalsium yang tinggi sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan tulang dan gizi.
Anggota Tim PHBD UMG Satria Yudha Prakosa menambahkan, banyak potensi di Desa Laren yang bisa dikembangkan. “Contohnya seperti abon duri bandeng ini,” ucap Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Penalaran UMG itu.
Untuk saat ini, sambungnya, abon duri bandeng masih dalam tahap produksi dan evaluasi. “Saatnya nanti abon duri bandeng dapat dipasarkan dengan kualitas yang terjamin,” harap dia.
Sementara itu Muhammad Wasiq, salah satu Ketua RT di Desa Leran menyatakan, masyarakat Desa Leran merasa banyak terbantu dengan adanya sosialisasi pembuatan abon duri bandeng ini. “Mereka berharap program ini tidak hanya sementara tetapi berlanjut hingga proses produksi,” ucapnya.
Harapan kami, lanutnya, agar abon duri bandeng ini bisa diproduksi secara besar, dan bisa menjadi lapangan pekerjaan baru terkhusus bagi ibu-ibu Desa Leran ini. (*)
Kontributor Hafidzah, Fedy. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post