PWMU.CO – Sebagai upaya untuk mengajarkan para pemula agar dapat dengan mudah membaca tafsir bahasa Arab Alquran berdasarkan teks aslinya, Korps Muballigh Muhammadiyah (KMM) Kota Surabaya mengadakan Workshop Literasi Alquran yang bertempat di Villa Bromo, Jl Bromo 142 Tretes Pasuruan, Sabtu-Ahad (18-19/6).
Dalam kegiatan yang diikuti oleh 19 peserta yang berasal dari PCM se-Kota Surabaya itu, menghadirkan Moch Syakroni MPdI sebagai narasumbernya. Dalam kesempatan itu, pria yang berprofesi sebagai dosen bahasa Arab UIN Sunan Ampel Surabaya menerangkan materi tentang cara menerjemahkan Alquran (membaca kitab kuning) secara cepat dan mudah dengan menggunakan metode Mumtaz.
(Baca: 4 Kompetensi yang Harus Dimiliki Mubaligh Muhammadiyah, Jadi Mubaligh Harus Kreatif dan Tanamkan Nilai Dakwah Pencerah pada Mubaligh Muda)
Syakroni menjelaskan kata dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga, yakni Huruf, Isim dan Fiil. Untuk huruf, jelas Syakroni dibagi menjadi delapan, di antaranya jar, athof, taukid, syarath, inna wa akhwatuha, nawashib, jawazim dan nida‘. ”Untuk mudah mengingatnya masing masing diberi nadhom (lagu),” terangnya.
Begitu juga dengan Isim dan Fiil yang dipaparkan dengan cara mudah dan simple oleh narasumber. Bahkan saking gamblang dan sederhananya pemaparan dari narasumber, membuat peserta yang tidak pernah (jarang) bersentuhan dengan Alquran dan bahasa Arab, Herman Rivai, meneteskan air mata. Karena merasa bisa menikmatinya akhirnya para peserta sepakat untuk melanjutkan materi ke tahap Mumtaz 2.
Perlu diketahui Mumtaz adalah metode belajar terjemah Alqur’an dan bahasa Arab. Dengan cara mengoptimalkan penggunaan otak kanan agar dengan lebih mudah dan menyenangkan. (Slamet Efendy/aan)