PWMU.CO – Motivasi untuk memanfaatkan waktu dengan rajin mengikuti pengajian disampaikan Penasehat PImpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Babat, Lamongan, KH Khoirul Huda, dalam Pengajian Jumat Kliwon (27/9/19).
Pengajian yang digelar Majelis Tabligh PCM Babat itu diadakan secara bergilir dari satu PRM ke PRM lainnya. Kali ini yang mendapat giliran adalah Pimpinan Ranting Mhammadiyah (PRM) Plaosan.
“Kalau Nabi Muhammad menjadikan shalat sebagai penyejuk hatinya, maka saya menghibur diri dengan ngaji. Jangan ada waktu yang kosong untuk ngaji. Sedapat- dapatnya mengaji dan selalu memperhatikan waktu untuk mengaji,” ujarnya.
Huda mengatakan, Allah bersumpah dengan waktu, ‘Wal Ashri’ yang artinya demi waktu. Hal ini menunjukkan bahwa waktu itu sangat penting untuk diperhatikan. “Orang Barat kagum dengan Islam karena ajarannya memperhatian waktu. “Meskipun umat Islam senditi kebanyakan tidsk menghargai waktu,” sindirnya.
Allah yang bersumpah dengan waktu itu, menurutnya, menunjukkan pentingnya waktu. “Kalau kita bersumpah harus menggunakan nama Allah, tetapi Allah bebas bersumpah menggunakan apapun. Oleh karena itulah, kita harus memperhatikan waktu yang kita miliki,” pesan dia.
Huda menambahkan, warga Muhammadiyah harus memperhatikan waktu dan rajin mendatangi kajian-kajian. “Agar orang-orang Muhammadiyah terlihat rajin. Semua tujuannya adalah berbuat baik untuk memperbaiki hati,” ujarnya.
Dia lalu memberikan contoh kebaikan hati Nabi Muhamnad SAW. “Perhatian beliau terhadap wanita yang biasa menyapu masjid luar biasa,” ujarnya sambil mengutip hadits Bukhari-Muslim dari Abu Hurairah tentang wanita yang biasa menyapu masjid itu.
Huda meneritakan, suatu saat wanita tersebut tidak dijumpai Nabi SAW seperti biasa menyapu masjid. Kemudian Nabi SAW bertanya kepada para Sahabat yang mengabarkan kematian wanita itu. Para sahabat mengira kalau pekerjaan itu kurang terpandang. Tapi sikap Nabi SAW menunjukkan hal sebaliknya. “Tunjukkan saya kuburannya!” Kemudian Nabi SAW menyalatinya.
Bagi Huda, pengaian yang bertempat di Desa Palosan ini membawa kenangan tersendir. “Dahulu saya yang kali pertama memberikan pengajian di PRM Plaosan ini. Sekarang sudah banyak yang mengisi. Penerus itu baik, tetapi lebih utama yang memulai,” kata Huda bercanda. Kontan saja para hadirin tertawa.
Dalam pengajian ini panitia membagikan sembako kepada sepuluh orang warga PRM Plaosan yang diserahkan secara langsung oleh Ketua Majelis Pelayan Sosial PCM Babat Wardani. (*)
Kontributor Hilman Sueb. Editor Mohammad Nurfatoni.