PWMU. CO – Kelompok Bermain (KB) dan Taman Kanak- Kanak (TK) Aisyiyah 42 Jalan Berlian III/20 Graha Bunder Asri (GBA) Gresik, mengadakan kelas inspirasi “Gigiku Sehat dan Kuat”, Rabu (2/10/19).
Kepala Sekolah Ifa Faridah SPdi menjelaskan kelas inspirasi yang merupakan kegiatan pertama dalam kegiatan tengah semester (KTS) 1 ini bertujuan memperkenalkan beragam profesi.
“Kita ingin memberi gambaran pada mereka bahwa untuk mencapai cita-cita diperlukan kerja keras, kemauan belajar, serta pengorbanan,” ujarnya.
Dia menamabhkan, salah satu syarat diselenggarakannya kelas inspirasi adalah mendatangkan wali murid sebagai nara sumber. “Tujuannya membangun kerja sama dan hubungan baik antarsekolah dan wali. Yang terpenting lagi adalah menanamkan pada jiwa anak agar bangga dengan profesi orangtuanya,” terang dia.
Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Gresik itu menelaskan, profesi dokter gigi sengaja dipilih karena bertepatan denga tema kebersihan. “Sekaligus bertujuan mengurangi ketakutan pada anak bahwa dokter, khususnya dokter gigi, itu menakutkan,” ungkap dia.
Ifa, sapaanya, menjelaskan drg Vendi Aris Sagita yang menjadi guru tamu adalah ayah dari Fatiha Afiza Insyirah, siswa kelompok TK A1. “Beliau praktik di salah satu rumah sakit swasta Gresik,” jelasnya.
Menjadi guru TK sehari adalah pengalaman pertama bagi drg Vendi Aris Sagita. “Grogi tidak. Cuma seru saja karena yang saya hadapi adalah anak-anak, setiap hari kan saya berhadapan dengan pasien,” ungkap dia.
Sebenarnya, lanjutnya, tidak ada bedanya menghadapi anak-anak usia dini dengan mengahadapi orang-orang dewasa: sama-sama ada yang konsentrasi ada juga yang tidak konsentrasi.
“Yang membuat seru dan spesial hari ini saya ditemani istri tercinta. Kebetulan istri saya Hidayati Mumpuni, juga seorang perawat yang pernah bekerja di rumah sakit swasta di Gresik juga,” terang dia.
Namun, sambung dia, sekarang dia fokus menjadi ibu rumah tangga dan membantu praktik dokter gigi spesialis anak di rumah. “Jadi pemateri pagi ini sangat lengkap sekali karena ada dokter gigi ditemani asisten pribadi,” ujar drg Vendi sambil tersenyum.
Wistara, siswa kelompok B1 awalnya takut sekali sekali dengan dokter gigi. Dia murung dan tidak semangat mengikuti kelas inspirasi pagi ini. “Aku takut sama dokter gigi Bu guru” ujarnya.
Namun setelah dokter menyampaikan materi dengan menyenangkan sambil menonton film animasi serta penjelasan bahwa dokter itu tidak menakutkan, dokter adalah sahabat anak, Wistara dan teman-temannya dengan senang mengikuti kelas inspirasi dengan gembira.
Di akhir acara, drg Vendi dibantu sang istri mengajak anak-anak mempraktikkan cara yang benar menggosok gigi. Dia juga memberi tips menjaga gigi agar bersih dan sehat. Pertama sikat gigi minimal dua kali sehari. Kedua setelah makan es krim, coklat, permen, dan makanan lainnya, minimal harus berkumur, agar sisa makanan tidak menempel pada gigi. “Karena makanan yang menempel menyebabkan gigi berlubang,” jelasnya.
Ketiga, jika memakai pasta gigi cukup sebesar biji jagung, jangan berlebih. Keempat banyak makan buah dan sayur. Kelima untuk anak-anak sebaiknya memakai pasti gigi yang non-florait. Keenam memeriksakan gigi minimal enam bulan sekali ke dokter gigi untuk pencegahan.
Acara ini ditutup dengan “Tepuk Gosok Gigi”: Ambil sikat/kasih odol/kumur-kumur/gosok- gosok/gosok kanan/gosok kiri/buka mulut/bagian dalam/berkumur/gigi bersih dech ... (*)
Penulis Ian Ianah. Editor Mohammad Nurfatoni.