PWMU.CO – SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik menggelar English Camp 2019 di Dusun Lasah, Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, Kamis-Jumat (3-4/10/19).
Waka Kuruikum Smamsatu Dra Ainun Jariyah menjelaskan, English Camp merupakan kegiatan yang mengeksplorasi pembelajaran bahasa Inggris di luar sekolah. “Ini merupakan follow up pembelajaran pengembangan bahasa Inggris di kelas XI. Selain itu untuk menggali potensi kemampuan berbahasa Inggris para siswa,” ujarnya.
Dia menelaskan, materi pembelajaran English Camp meliputi vocabulary (kosakata), grammar (tata bahasa), listening (ketrampilan mendengarkan), dan speaking (berbicara). “Pengajarannya melalui game-game yang fun,” terangnya.
Ainun menerangkan, jika di tahun-tahun sebelumnya Smamsatu bekerja sama dengan fasilitator dari luar, maka tahun ini English Camp berinovasi dengan menggunakan tim tutor sebaya dari siswa sendiri. Ada 13 siswa yang ditunjuk sebagai tutor sebaya, mereka dari Kelas XI dan XII ICP, serta Kelas XI dan XII Bahasa.
Menurut Ainun, ini berdasarkan evaluasi pemakaian faslitator mahasiswa di tahun-tahun sebelumnya. “Ternyata kurang efektif. Tidak memenuhi harapan sekolah,” ujarnya.
Sebelum tim tutor sebaya diterjunkan, mereka mendapat briefing khusus dari tim guru Bahasa Inggris tentang materi yang harus tersampaikan. “Mereka juga mendapat wejangan-wejangan mental sebelum menghadapi peserta sebayanya,” jelas Ainun.
Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing menggunakan nama-nama pulau. “Supaya para siswa tahu dan mengenal pulau-pulau yang ada di Indonesia,” ujarnya.
Ainun bangga dengan kerja tim tutor sebaya ini. “Ternyata hasilnya mengejutkan. Setiap tutor sebaya mampu menyajikan gaya yang berbeda. Mereka sangat kreatif dalam pemberian materi sehingga suasana pembelajaran lebih cair, fun, dan menarik,” terangnya.
Kesan mendalam dituturkan salah satu tutor sebaya: Atiiq Anggraini Nursyabani, siswa Kelas XI ICP. “Menjadi tutor sebaya sangat menyenangkan. Di samping saya bisa ikut belajar bersama teman-teman, saya juga bisa melatih kesabaran dan kecermatan dalam membangun suasana belajar yang asyik tetapi tetap serius. Selain itu, saya juga bisa melatih kemampuan berbahasa Inggris dan public speaking saya,” ungkapnya.
Bagaimana kesan peserta dengan kehadiran tim tutor sebaya? Simaklah pendapat Ema Febriana Nafa’ur Agista, siswa kelas XI IPA 2. “Seneng sekali diajar tutor sebaya karena saya sudah mengenal dia sebagai temen keseharian saya apalagi saya di pondok dulu satu kamar. Mereka uga sabar,” kesannya. (*)
Kontributor Nina Yovanti Windayani NS. Editor Mohammad Nurfatoni.