PWMU.CO-SMA Muhammadiyah 2 Surabaya mengadakan Talkshow Education on 4.0 Smamda Edufair 2019 digelar di Balai Pemuda Convention Hall, Sabtu (5/10/2019).
Talkshow mengundang social entrepreneur dr Gamal Albinsaid. Hadir dalam acara ini para siswa kelas XII dan walimurid.
Di depan peserta Gamal Albinsaid bicara tentang passion. “Adik-adik tahu apa itu passion?” tanya Gamal kepada para siswa.
Kemudian dia menjelaskan, passion itu ketika mengerjakan sesuatu tidak punya rasa capai. “Pernah nggak sih adik-adik waktu ngerjain sesuatu lalu ngerasa ini gue banget, kamu menikmatinya, nggak mau berhenti mengerjakannya sampai larut malam, lalu tidur. Esok harinya setelah ibadah kamu lanjutkan lagi. Nah itu passion!” ungkap dokter yang pernah meraih penghargaan The Prince of Wales Young Sustainability Entrepreneur dari Pangeran Charles ini.
Gamal lantas membagikan kisah tentang passion yang ia miliki. “Saya tuh punya dua passion. Saya ingin menjadi inovator kesehatan, saya suka menginspirasi, karena saya ingin mengubah pemikiran orang-orang pesimis menjadi optimis. Bisa membuat yang hedonis menjadi agamis, bisa membuat orang-orang yang utopis menjadi kontributif,” terangnya.
“Saya bingung, saya kan ingin jadi inspirator tapi kok nggak ada yang ngundang,” katanya. Akhirnya, ia belajar dari dosennya yang seorang dokter sekaligus motivator. Ia diajak keliling-keliling ke beberapa tempat dosennya berbagi inspirasi.
“Saya pelajari, saya dengar, saya catat. Sampai saya terbawa mimpi. Hingga akhirnya empat tahun kemudian saya diundang satu organisasi dunia. Saya berbicara di depan 25 ribu peserta dari 150 negara,” ungkap pria kelahiran Malang ini.
Bukan tanpa sebab Gamal diundang organisasi tersebut. Berkat prakarsanya mendirikan klinik asuransi sampah di Malang.
Ia pun menceritakan awal mula berdirinya klinik tersebut karena empatinya ketika melihat permasalahan kesehatan di Indonesia.
“Dengan membayar menggunakan sampah masyarakat kurang mampu sudah bisa mengecek gula darah, pemeriksaan dokter, hingga mendapat obat,” tuturnya.
Gamal juga bercerita kisahnya mendirikan start up seperti Indonesia Medika (Inmed), Siapa Peduli, dan lainnya. Hal tersebut yang mengantarkan dirinya menjadi sosok yang inspiring.
“Jadi adik-adik, jangan pernah meremehkan kebaikan sekecil apapun. Boleh jadi keberhasilan kita adalah buah doa dari orang miskin yang kita beri sedekah atau kita lapangkan,” ungkap laki-laki yang telah berbagi inspirasi lebih dari 17 negara ini.
Dokter lulusan Universitas Brawijaya ini juga menyampaikan, kepintaran, kekayaan, jabatan, popularitas, keindahan paras akan kita tinggalkan. Tapi kadang kita lalai seolah-olah kita akan hidup selamanya sehingga mengutamakan dunia yang fana.
Begitupula dengan uang. Uang itu membahagiakan tapi pada saat titik tertentu ada yang lebih penting dari uang. “Kita butuh lebih dari uang, kita butuh sincerity and sacrificies, visioner, commitment, productive, tawazun, dan meaning,” terangnya.
Di akhir talkshow Gamal berpesan untuk menyempurnakan niat. Karena Allah akan menyempurnakan pertolongannya, kalau akhirat yang dituju maka dunia akan datang dalam keadaan tunduk. “Tetaplah menjadi pejalan dalam jalan-jalan kebaikan karena jalan kebaikan adalah jalan Allah sehingga dia yang berjalan dalam jalan kebaikan sesungguhnya sedang berjalan bersama Allah.”
Siswa kelas XII Azzahra Mazaya Khalisah terkesan dengan acara ini. Dia jadi paham tentang passion. Baginya permasalah yang sering ia temui itu passion dan keinginan orangtua.
“Pokoknya nggak menyesal datang ke talkshow ini, akhirnya mengerti bahwa passion itu sesuatu yang kalau dilakukan enjoy. Apalagi acara ini juga mengundang orang tua jadi pemahaman tentang passion tidak hanya sampai pada anak tapi ke orang tua juga,” kata siswa yang ingin melanjutkan kuliah di Universitas Gajah Mada.
Talkshow ini merupakan bagian dari rangkaian Smamda Edufair 2019 yang pada tanggal 8 Oktober 2019 diadakan Campus Exibhition di Lapangan Parkir Smamda. Sebanyak 32 Perguruan Tinggi negeri maupun swasta dihadirkan dalam acara ini. (*)
Penulis Masitha Gemilang Editor Sugeng Purwanto