PWMU.CO – Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) Pimpinan Pusat Muhammadiyah (PPM) menyelenggaarakan Workshop Pesantren Sehat Berkemajuan bertema Mewujudkan Pondok Pesantren Sehat Berkemajuan: Sehat Santrinya, Kuat Bangsanya, di Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran, Lamongan.
Kegiatan yang diikuti oleh tiga pondok pesantren (ponpes) ini, yaitu Ponpes Modern Muhammadiyah Paciran, Ponpes Karangasem Paciran dan Ponpes Al Islah Sendang Agung Paciran, berlangsung Selasa-Kamis (8-10/10/10)
Anggota Bidang Kesehatan Masyarakat MPKU PP Muhammadiyah Deni Wahyudi Kurniawan SSi MA mengatakan kegiatan ini salah satu kelanjutan kerja sama antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan Kementerian Kesehatan terutama Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Deni menjelaskan kegiatan ini sudah dilakukan sekitar delapan tahun yang lalu dan fokusnya bermacam-macam misalnya soal fasilitas kesehatan, rumah sakit, klinik dan fasilitas kesehatan lainnya. “Caranya dengan melakukan promosi kesehatan secara promotif, prefentif, kuratif dan revabilatif,” ujarnya.
Untuk tahun ini, sambungnya, fokus pada gerakan masyarakathidup sehat di ponpes Muhammadiyah. “Saat ini kita sudah punya 350 pondok pesantren Muhammadiyah se-Indonesia. Sehingga ini menjadi kekuatan yang sangat besar karena pesantren menjadi sentral pemberdayan masyarakat,” ujar alumnus Ponpes Darul Arqam Muhammadiyah Garut ini.
Dia menjelaskan, tahun ini ada MPKU PPM bersama Lembaga Pembinaan Pesantren (LP2) Pimpinan Pusat Muhamamdiyah menyelenggaarakan Workshop Pesantren Sehat Berkemajuan di tiga titik. Yaitu di Ponpes Muhammadiyah Modern Paciran, Lamongan, Jawa Timur. “Dua titik di Nusa Tenggara Barat dan di Yogyakarta. Mudah-mudahan menjadi pilot project,” ucapnya.
Menurutnya pondok pesantren dan gerakan masyarakat hidup sehat(Germas) sangat penting kalau dilihat dari kaca mata Indonesia sebagai bangsa yang akan menghadpi bonus demografi di tahun 2045.
“Indonesia ini sedang panen sumber daya manusia yang hanya terjadi satu kali. Namun kalau kita tidak berhasil mengelola sumber daya manusia produktif yang melimah itu, maka bonus demografi akan menjadi bencana,” jelasnya.
Nah, sambungnya, aspek kesehatan menjadi salah satu kunci kita yang harus senantiasa menjadi perhatian untuk diperbaiki.
Dia melanjutkan, kalau kita baca laporan secara umum, Indonesia itu indeknya masih naik turun. “Kita masih mengalami berbagai tantangan di bidang kesehatan di antaranya belum selesainya penyakit menular, juga penyakit tidak menular. Belum lagi pengidap kesehatan mental yang semakit meningkat. “Sehinga peran serta masyarakat dalam hal ini pondok pesantren sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Deni berharap dukungan dari semua pihak mulai PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah), PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) dan AUM (amal usaha Muhammadiyah) bidang kesehatan. “Dan dukungan seluruh masyarakat yang terlibat. Karena ini tidak bisa dilakukan satu pihak tapi harus dilakukan secara bersama lembaga dan sistem bersama masyarakat,” ujarnya.
Workshop diikuti oleh mudir, pembina pesantren, pembimbing santri, ustadz-ustadzah, tim gizi, santri, rumah sakit Muhammadiyah, pimpinan perguruan tinggi Muhammadiyah, dan mahasiswa Muhammadiyah
Hadir pula utusan PDM Lamongan, PCM, Pimpinan Ranting Muhammadiyah, Pimpinan Cabang Aisyiyah, puskesmas dan lembaga pendidikan Muhammadiyah. (*)
Kontributor Slamet Hariadi. Editor Mohammad Nurfatoni.