PWMU.CO – Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Raushan Fikr FKIP UMM menggelar Darul Arqom Dasar bertempat di Aula BAU UMM Kampus III, Rabu (9/10/19) pukul 18.30.
Kegiatan ini diikuti oleh semua calon kader, kader-kader IMM Raushan Fikr yang berjumlah 200 orang dan tamu undangan.
Ketua Umum IMM Fendiyanto dalam sambutannya menjelaskan, Darul Arqom Dasar (DAD) adalah gerbang awal dalam mewujudkan spirit pergerakan IMM Raushan Fikr. ”DAD adalah awal penempaan diri kawan-kawan dalam memahami bagaimana cara mengimplementasikan Tri Kompetensi Dasar dalam kehidupannya kita,” jelas mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP UMM.
Tri Kompetensi Dasar IMM itu pertama, Religiusitas. Kader IMM harus taat beribadah. Kedua, Intelektualitas. Menguasai ilmu-amaliah dan amal-ilmiah. Ketiga, Humanitas adalah dengan cara mengamalkan disiplin ilmu dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa.
Pembukaan DAD dikemas dengan Studium Generale dan Bedah Buku. Pembicara studium generale Drs Nurbani Yusuf MSi dan pembedah buku Prof Djoko Saryono MPd.
Nurbani Yusuf menyampaikan IMM harus mampu mengembangkan dialektika dan berperan dalam membangun mujadid-mujadid sebagai penerus KH Ahmad Dahlan.
Prof Joko Saryono yang guru besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang membedah buku Literasi: Episentrum Kemajuan Kebudayaan dan Peradaban, menyampaikan, kita sedang merayakan zaman yang disebut era disrupsi. ”Dunia sekarang sedang memasuki revolusi industri 4.0 yang manusianya memiliki ketergantungan pada dua hal yakni sinyal internet dan colokan listrik.”
Menurut dia, kecakapan yang diperlukan pada abad 21 ini yakni kompetensi, literasi dan karakter. Tiga hal ini yang membuat kita melek.
“Di era sakarang sudah semuanya menjadi era mahadata dan tsunami informasi yang tidak mencari makna, padahal ketika menjadi cendikiawan itu harus bisa menembusi sampai dengan makna. Lewat organisasi IMM akan bisa terwujud menjadi cendikiawan,” kata Prof Joko. (*)
Penulis Aryandi Bimby Arifatur Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post